Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah menjadi sorotan ketika KPK menangkap adiknya, Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan dalam upaya suap Ketua MK, Akil Mochtar. Gebrakan KPK, termasuk mencegah Ratu Atut, disambut banyak pihak sebagai awal runtuhnya 'dinasti Banten'.
Dinasti Banten keluarga Atut berawal dari sang ayah, Tubagus Chasan
Sochib. Sang jawara Banten ini pernah berujar "Sayalah gubernur
jenderal." Kalimat itu dilontarkan sang Jawara setelah Chasan
mengantarkan pasangan Djoko Munandar-Ratu Atut sebagai Gubernur dan
Wakil Gubernur Banten tahun 2001.
Nama Chasan berkibar melalui perusahaan CV Sinar Ciomas yang
didirikan pada1970-an. Perusahaan kontraktor itu cikal bakal PT Sinar
Ciomas Raya yang sahamnya dimiliki keluarga besar Chasan.
Proyek-proyek besar di Banten sudah pernah digarap PT Sinar Ciomas
seperti pembangunan gedung dewan tahun 2006. Pelabuhan dermaga di
Cigading pun digarap PT Sinar Ciomas. Pembangunan gedung DPRD Banten
senilai Rp 62 miliar juga tidak lepas dari PT Sinar Ciomas.
Chasan Sochib meninggal 30 Juni 2011. Namun, pamor keluarga ini belum
luntur karena keluarga besarnya banyak menduduki posisi penting di
pemerintahan maupun bisnis.
Chasan memiliki banyak istri. Jumlah istri dan anak Chasan Sochib
bukan "angka pasti". Istri pertamanya, Wasiah, ketika diwawancarai
Tempo, tak bisa menyebutkan siapa saja istri Chasan. "Ada di mana-mana,"
katanya. Seseorang yang dekat dengan penerima gelar doctor honoris
causa dan profesor dari Northern California University dan Global
University International ini bercerita, "Chasan juga tak tahu jumlah dan
nama semua anaknya."
Jumlah istri Chasan sebenarnya bisa terlihat dari ahli warisnya.
Surat Mahkamah Agung yang diterima tempo, memperlihatkan Chasan memiliki
25 ahli waris dari 6 istrinya.
** ISTERI PERTAMA, Wasiah Samsudin, menikah 2 Nopember 1960 di Serang. Namun bercerai tahun 1991 :
MEMPUNYAI ANAK :
1. Ratu Atut Chosiyah :
JABATAN : Awalnya Atut menjabat Wakil Gubernur pada tahun 2001.
Karirnya naik menjadi Plt Gubernur Banten pada October 2005. Puncaknya
ia berhasil menduduki jabatan Gubernur Provinsi Banten : 2007-2012 dan
2012-2017
Suami : Hikmat Tomet yang menjabat anggota Komisi V Fraksi Golkar 2009-2014
Anak pasangan Atut dan Hikmat :
1. Andika Hazrumy menjabat Anggota DPD Banten 2009-2014, Kordinator
TAGANA (Taruna Siaga Bencana) Banten, Direktur Utama PT. Andika PRadana
Utama, Direktur Utama PT Pelayaran Sinar Ciomas Pratama, Direktur Utama
PT Ratu Hotel
Isteri : Ade Rossi Khoerunisa menjabat anggota DPRD Kota Serang 2009-1014
2.Ratu Tatu Chasanah => Wakil Bupati Kabupaten Serang 2010-2015
3. Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan seorang pengusaha dan Ketua AMPG Banten
Istri : Airin Rachmi Diany menjabat Walikota Tangerang Selatan 2011-1016
Istri kedua...
** ISTERI KEDUA, Ratu Rapiah Suhaemi. Ia dinikahi Chasan Sochib pada 2 Mei 1969 di Serang. :
Dari Rapiah Suhaemi, Chasan mendapat lima Anak :
1. Tubagus Haerul Jaman
Menjabat Wakil Walikota Serang 2008-2013, Walikota Serang 2013-2018
2. Ratu Lilis Karyawati
Menjabat Ketua DPD II Golkar Kota Serang 2009-2014
Suami : Aden Abdul Khaliq yang menjabat => Anggota DPRD Banten 2009-2014
3. Iloh Rohayati
4. Tubagus Hendru Zaman
5. Ratu Ria Mariana
** ISTERI KETIGA, Chaeriyah. Tubagus Chasan Sochib menikahinya pada
21 Mei 1968. Namun sudah bercerai pada 2002. Istri ketiga Chasan
dikaruniani lima Anak :
1. Ratu Heni Chendrayani
Menjabat : Pengurus Kadin periode 2012-2017. Ia menduduki posisi Ketua Komite Tetap Asuransi Kendaraan
2. Ratu Wawat Cherawati
Menjabat : Pengurus Kadin periode 2012-2017. Ia menduduku posisi
Komite Tetap Pengolahan & Pemanfaatan Limbah Industri Pertambangan
3. Tubagus Hafid Habibullah
4. Tubagus Ari Chaerudin, aktif di Gapensi kota Serang
5. Ratu Hera Herawati
Istri keempat...
** ISTRI KEEMPAT, Imas Masnawiyah dinikahi Chasan Sochib pada 06 Juni
1969 di Pandeglang dan sudah meninggal pada 17 Pebruari 1986.
Istri keempat Chasan mempunyai tiga Anak :
1.Ratu Ipah Chudaefah
Menjabat guru di Kota Serang
2. Ratu Yayat Nurhayati
3. Tubagus Aan Andriawan
**ISTERI KELIMA, Heryani Yuhana yang dinikahi Chasan 30 Mei 1988 di Pandeglang.
Istri kelima menjabat anggota DPRD Kabupaten Pandeglang periode 2009-2014. Chasan dari Heryani mendapat lima anak :
1. Tubagus Erhan Hazrumi
Menjabat : Direktur PT Trio Punditama.
2. Ratu Irianti
3. Tubagus Bambang Saepullah
4. Tubagus Febi Feriana Fahmi
** ISTERI KEENAM, Ratna Komalasari dinikahi Chasan pada 8 April 1991
=> Anggota DPRD Kota Serang periode 2009-2014. Empat anak didapat Chasan dari Ratna Komalasari :
1.Tubagus Bambang Chaeruman
Menjabat : Bekerja sebagai kontraktor
2. Ratu Aeliya Nurchayati
3. Tubagus Taufik Hidayat
Senin, 07 Oktober 2013
BBM di Android dan iOS, Apa Guna BlackBerry?
Aplikasi pesan instan BlackBerry Messenger atau yang dikenal lewat
akronim BBM selama ini selalu menjadi salah satu fitur eksklusif yang
hanya tersedia di smartphone BlackBerry.
Namun, eksklusivitas tersebut akan segera hilang begitu BlackBerry merilis aplikasi BBM untuk iOS dan Android pada pertengahan 2013 mendatang melalui toko aplikasi tiap-tiap platform.
Langkah yang mengejutkan ini disebut CEO BlackBerry Thorsten Heins sebagai sebuah "pernyataan percaya diri" perusahaannya. BlackBerry berharap bisa memperluas basis pelanggan BBM dan memonetisasi aplikasi tersebut begitu hal itu tercapai.
Meski bisa membuat BBM menjadi lebih relevan di tengah-tengah meningkatnya popularitas aplikasi pesan instan lintas platform, keputusan tersebut juga berpotensi menjadi bumerang bagi handset BlackBerry.
Larry Magid dari Forbes berpendapat bahwa pengguna BlackBerry yang memakai perangkat tersebut untuk chatting melalui BBM nantinya bisa beralih dengan bebas ke iPhone ataupun ponsel Android karena tak lagi terikat dengan eksklusivitas BBM.
Topik ini menjadi perbincangan hangat di kalangan konsumen BlackBerry, termasuk di Indonesia. Sebuah thread yang membahas kemungkinan di atas bahkan terpilih menjadi salah satu "hot thread" di forum komunitas online Kaskus.
Lantaran populer di Indonesia, handset BlackBerry banyak dipakai oleh pengguna dari berbagai kalangan. Smartphone BlackBerry kerap terlihat dalam genggaman, bersama iPhone atau smartphone Android, karena pemiliknya tidak bisa lepas dari kontak BBM yang sudah terlanjur banyak serta hanya bisa diakses dari perangkat BlackBerry.
Kini, dengan dibukanya pintu bagi BBM di iOS dan Android, apa alasan untuk tetap menggunakan ponsel BlackBerry?
Biarpun mungkin terkesan bisa menimbulkan blunder, keputusan BlackBerry ini sebenarnya dimaksudkan justru untuk mencegah pengguna BlackBerry beralih ke lain hati.
Harapannya, keberadaan BBM di iPhone dan Android bisa mendongkrak popularitas layanan chatting tersebut sekaligus memberi jaringan kontak yang lebih luas bagi pengguna BBM di BlackBerry.
Mengapa baru sekarang?
Lalu kenapa hal tersebut tidak dilakukan sedari dulu? Jim Dawson, kepala analis bidang telekomunikasi lembaga riset Ovum, mengatakan bahwa BlackBerry sudah lama berencana melepas BBM ke Android dan iOS. Hal ini baru menjadi kenyataan setelah dipicu oleh menurunnya basis pelanggan BlackBerry.
Hingga kuartal kedua tahun lalu, jumlah pelanggan BlackBerry secara terus-menerus mencatat peningkatan. Namun semenjak itu, kecenderungan sebaliknya terjadi: jumlah pelanggan BlackBerry berangsur turun dari angka puncaknya sebesar 80 juta.
"Banyak pengguna BlackBerry yang beralih ke platform lain dan oleh karena itu meninggalkan BBM. Nilai aplikasi itu jadi berkurang," ujar Dawson, seperti dikutip oleh The Verge. "Kalau ditunggu lebih lama lagi, bisa-bisa BBM benar-benar tidak ada artinya. Mereka (BlackBerry) ingin melakukan itu selagi masih ada waktu untuk memanfaatkan basis pengguna BBM."
BlackBerry mengklaim saat ini terdapat 60 juta pengguna BBM di seluruh dunia. Lebih dari 51 juta orang menggunakan BBM rata-rata 90 menit per hari. Secara keseluruhan, setiap harinya, ada 10 miliar pesan yang dikirim dan diterima pelanggan BBM. BlackBerry mengklaim jumlah ini dua kali lebih banyak dari pesan yang dikirim dan diterima aplikasi pesan instan lain.
Dengan turut hadir di iPhone dan Android, BBM nantinya akan bersaing langsung dengan aplikasi pesan instan lain, seperti WhatsApp, Line, Kakao Talk, ataupun WeChat yang lebih dulu meraih pengguna di kedua platform tersebut. Whatsapp, misalnya, sudah memiliki 200 juta pengguna secara global.
Menurut penjelasan di dalam blog BlackBerry, BBM untuk iPhone dan Android pada awalnya hanya akan memiliki fungsi-fungsi dasar seperti multi-chat serta membuat grup BlackBerry hingga 30 kontak dengan pembagian kalender, foto, dan file. Dukungan voice dan video chat rencananya akan ditambahkan ke BBM versi iOS dan Android pada akhir tahun ini.
Update: Hari Kamis, 19 September 2013, BlackBerry secara resmi mengumumkan kehadiran BBM untuk platform iOS dan Android. Aplikasi ini bisa diunduh oleh pengguna Android mulai hari Sabtu, 21 September 2013, pukul 18.00 WIB lewat toko aplikasi Google Play. BBM untuk iOS akan menyusul tersedia satu hari setelahnya pada 22 September 2013 lewat toko aplikasi App Store. BBM untuk Android dan iOS bisa diperoleh secara gratis alias tak berbayar.
Namun, eksklusivitas tersebut akan segera hilang begitu BlackBerry merilis aplikasi BBM untuk iOS dan Android pada pertengahan 2013 mendatang melalui toko aplikasi tiap-tiap platform.
Langkah yang mengejutkan ini disebut CEO BlackBerry Thorsten Heins sebagai sebuah "pernyataan percaya diri" perusahaannya. BlackBerry berharap bisa memperluas basis pelanggan BBM dan memonetisasi aplikasi tersebut begitu hal itu tercapai.
Meski bisa membuat BBM menjadi lebih relevan di tengah-tengah meningkatnya popularitas aplikasi pesan instan lintas platform, keputusan tersebut juga berpotensi menjadi bumerang bagi handset BlackBerry.
Larry Magid dari Forbes berpendapat bahwa pengguna BlackBerry yang memakai perangkat tersebut untuk chatting melalui BBM nantinya bisa beralih dengan bebas ke iPhone ataupun ponsel Android karena tak lagi terikat dengan eksklusivitas BBM.
Topik ini menjadi perbincangan hangat di kalangan konsumen BlackBerry, termasuk di Indonesia. Sebuah thread yang membahas kemungkinan di atas bahkan terpilih menjadi salah satu "hot thread" di forum komunitas online Kaskus.
Lantaran populer di Indonesia, handset BlackBerry banyak dipakai oleh pengguna dari berbagai kalangan. Smartphone BlackBerry kerap terlihat dalam genggaman, bersama iPhone atau smartphone Android, karena pemiliknya tidak bisa lepas dari kontak BBM yang sudah terlanjur banyak serta hanya bisa diakses dari perangkat BlackBerry.
Kini, dengan dibukanya pintu bagi BBM di iOS dan Android, apa alasan untuk tetap menggunakan ponsel BlackBerry?
Biarpun mungkin terkesan bisa menimbulkan blunder, keputusan BlackBerry ini sebenarnya dimaksudkan justru untuk mencegah pengguna BlackBerry beralih ke lain hati.
Harapannya, keberadaan BBM di iPhone dan Android bisa mendongkrak popularitas layanan chatting tersebut sekaligus memberi jaringan kontak yang lebih luas bagi pengguna BBM di BlackBerry.
Mengapa baru sekarang?
Lalu kenapa hal tersebut tidak dilakukan sedari dulu? Jim Dawson, kepala analis bidang telekomunikasi lembaga riset Ovum, mengatakan bahwa BlackBerry sudah lama berencana melepas BBM ke Android dan iOS. Hal ini baru menjadi kenyataan setelah dipicu oleh menurunnya basis pelanggan BlackBerry.
Hingga kuartal kedua tahun lalu, jumlah pelanggan BlackBerry secara terus-menerus mencatat peningkatan. Namun semenjak itu, kecenderungan sebaliknya terjadi: jumlah pelanggan BlackBerry berangsur turun dari angka puncaknya sebesar 80 juta.
"Banyak pengguna BlackBerry yang beralih ke platform lain dan oleh karena itu meninggalkan BBM. Nilai aplikasi itu jadi berkurang," ujar Dawson, seperti dikutip oleh The Verge. "Kalau ditunggu lebih lama lagi, bisa-bisa BBM benar-benar tidak ada artinya. Mereka (BlackBerry) ingin melakukan itu selagi masih ada waktu untuk memanfaatkan basis pengguna BBM."
BlackBerry mengklaim saat ini terdapat 60 juta pengguna BBM di seluruh dunia. Lebih dari 51 juta orang menggunakan BBM rata-rata 90 menit per hari. Secara keseluruhan, setiap harinya, ada 10 miliar pesan yang dikirim dan diterima pelanggan BBM. BlackBerry mengklaim jumlah ini dua kali lebih banyak dari pesan yang dikirim dan diterima aplikasi pesan instan lain.
Dengan turut hadir di iPhone dan Android, BBM nantinya akan bersaing langsung dengan aplikasi pesan instan lain, seperti WhatsApp, Line, Kakao Talk, ataupun WeChat yang lebih dulu meraih pengguna di kedua platform tersebut. Whatsapp, misalnya, sudah memiliki 200 juta pengguna secara global.
Menurut penjelasan di dalam blog BlackBerry, BBM untuk iPhone dan Android pada awalnya hanya akan memiliki fungsi-fungsi dasar seperti multi-chat serta membuat grup BlackBerry hingga 30 kontak dengan pembagian kalender, foto, dan file. Dukungan voice dan video chat rencananya akan ditambahkan ke BBM versi iOS dan Android pada akhir tahun ini.
Update: Hari Kamis, 19 September 2013, BlackBerry secara resmi mengumumkan kehadiran BBM untuk platform iOS dan Android. Aplikasi ini bisa diunduh oleh pengguna Android mulai hari Sabtu, 21 September 2013, pukul 18.00 WIB lewat toko aplikasi Google Play. BBM untuk iOS akan menyusul tersedia satu hari setelahnya pada 22 September 2013 lewat toko aplikasi App Store. BBM untuk Android dan iOS bisa diperoleh secara gratis alias tak berbayar.
Venesia dari Timur, Riwayatmu Kini...
SEBUTAN Venesia dari Timur membawa imajinasi tentang
keindahan sebuah kota air bernuansa tropis dengan kanal-kanalnya.
Imajinasi itu luntur saat menyusuri jalanan di Kota Palembang yang dulu
pernah menyandang sebutan itu.
Palembang masih punya Sungai Musi yang eksotis dengan kehidupan tepian sungai. Jembatan Ampera juga masih tegak anggun menghubungkan bagian hulu dan hilir ko
ta itu. Di pelosok
kota pun masih tersisa petak-petak rawa dengan hamparan bunga teratai
nan memikat, tersembunyi di balik gedung-gedung megahnya.
Namun, sebutan Venice of the East yang pernah disematkan penjajah Belanda pada ibu kota Sumatera Selatan itu begitu berkebalikan dengan kondisi sekarang. Proses daratanisasi atau alih fungsi rawa dan anak sungai menjadi daratan berlangsung di berbagai penjuru kota.
Di era penjajahan Belanda, Palembang merupakan kota di atas rawa dengan ratusan anak sungai yang bermuara ke Sungai Musi. Kehidupan masyarakat pun berjalan dengan pola sosial dan budaya sungai yang khas.
Budayawan dan sejarawan Palembang, Yudi Syarofie, menuturkan, tahun 1940-1950 masih ada pasar terapung di Sungai Ogan, Palembang. Kini jejak pasar terapung itu tak ada lagi. ”Hanya pengangkutan barang ke pasar yang masih dilakukan lewat sungai besar,” katanya.
Generasi muda Palembang pun kini makin tak kenal kehidupan sungai. Kondisi ini terutama terlihat di bagian hilir yang lebih dulu berkembang dari bagian hulu. Banyak dari mereka tak bisa berenang, bahkan takut naik ketek (sejenis sampan tradisional) atau kapal cepat (speedboat).
Tarso (49) mengenang, pada masa kecilnya ia masih bisa ke pusat kota Palembang di Demang Lebar Daun hanya dengan naik ketek menyusuri anak sungai. Anak sungai itu kini menjadi hanya sebesar selokan besar.
Daratanisasi di Palembang begitu masif selama dua dekade terakhir. Hamparan rawa-rawa diuruk dan beralih rupa menjadi bangunan perbelanjaan, kantor, dan kompleks perumahan.
Pesatnya penimbunan rawa dua tahun belakangan ini mengakibatkan luas rawa diperkirakan terus menyusut menjadi tinggal 25 persen dari seluruh Palembang yang luasnya sekitar 40.000 hektar. ”Palembang sekarang tak bisa disebut lagi sebagai kota air kecuali saat hujan deras yang membuat banjir di mana-mana,” kata Momon.
Transformasi rawa menjadi daratan ini terlihat di kawasan Jakabaring. Dulu, lahan Jakabaring merupakan hamparan bunga teratai di atas rawa seluas ribuan hektar. Kini, pemandangan itu tinggal kenangan. Kawasan Jakabaring sekarang adalah hamparan pembangunan kompleks perumahan di atas rawa yang telah ditimbun.
Sungai-sungai yang hilang
Wong lamo Palembang atau orang yang telah puluhan tahun bermukim di Palembang hanya bisa mengenang anak-anak sungai yang kini hilang. Tahun 1970-an, Palembang tercatat mempunyai 280 anak sungai. Tahun 2000, jumlahnya tinggal sekitar 108, dan terus menyusut hingga saat ini tertinggal 32 anak sungai.
Sebagian sungai yang hilang itu kini tinggal nama pada jalan atau kawasan, sebut saja Sungai Bayas, Sungai Jeruju, dan Sungai Baung.
”Di pusat kota Palembang ada daerah Talang Jawa yang dulunya daerah pinggiran sungai,” kata Yudi.
Padahal, dulu Kerajaan Sriwijaya mendesain tata kota Palembang sebagai sebuah kota air. Peninggalan tata kota air ini masih bisa terlihat di situs Karanganyar di Palembang yang kini menjadi Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya. Kanal-kanal kuno berusia ratusan tahun saling terhubung dengan Sungai Musi sebagai pintu masuk ke ibu kota kerajaan maritim itu.
Hingga zaman Kesultanan Palembang Darussalam sebelum 1823, tata kota air bertahan dengan rumah-rumah panggung dan pasar-pasar terapung. Saat itu, anak-anak sungai dan rawa menjadi nadi kota yang menghubungkan masyarakat. Seperti Venesia, jalur transportasi dari rumah ke rumah pun menggunakan perahu. Meski pelan-pelan terkikis, kehidupan masyarakat sungai ini terus berlanjut hingga 150 tahun ke depan.
Aktivis lingkungan dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Sumatera Selatan, Hadi Jatmiko, mengatakan, hingga saat ini komitmen pemerintah untuk melestarikan rawa dan sungai tak jelas. Peraturan daerah Kota Palembang terbaru bahkan memperbolehkan adanya alih fungsi rawa menjadi daratan dengan memberikan retribusi tertentu. ”Perda Rawa justru lebih berorientasi pada ekonomi, bukan pada konservasi. Ini mendorong lebih banyak rawa ditimbun,” ujarnya.
Identitas sungai pudar
Kehidupan manusia selalu merespons dengan kondisi alamnya. Demikian pula yang terjadi di Palembang. Budaya sungai yang dulunya menjadi ciri khas Palembang mulai pudar. Generasi muda Palembang yang tak lagi kenal kehidupan sungai menjadi salah satunya.
”Jiwa sungai di Palembang ini sudah hilang. Identitas Palembang tak lagi punya ciri khas,” ujarnya.
Potensi wisata peradaban sungai pun lenyap. Padahal, di Venesia, wisata peradaban sungai telah membuat kota itu menjadi salah satu tujuan wisata dunia.
Palembang masih punya Sungai Musi yang eksotis dengan kehidupan tepian sungai. Jembatan Ampera juga masih tegak anggun menghubungkan bagian hulu dan hilir ko
Namun, sebutan Venice of the East yang pernah disematkan penjajah Belanda pada ibu kota Sumatera Selatan itu begitu berkebalikan dengan kondisi sekarang. Proses daratanisasi atau alih fungsi rawa dan anak sungai menjadi daratan berlangsung di berbagai penjuru kota.
Di era penjajahan Belanda, Palembang merupakan kota di atas rawa dengan ratusan anak sungai yang bermuara ke Sungai Musi. Kehidupan masyarakat pun berjalan dengan pola sosial dan budaya sungai yang khas.
Budayawan dan sejarawan Palembang, Yudi Syarofie, menuturkan, tahun 1940-1950 masih ada pasar terapung di Sungai Ogan, Palembang. Kini jejak pasar terapung itu tak ada lagi. ”Hanya pengangkutan barang ke pasar yang masih dilakukan lewat sungai besar,” katanya.
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Warga menikmati senja dengan makan di perahu terapung di sekitar
jembatan Ampera, Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (18/4/2013). Sejak
zaman Kerajaan Sriwijaya hingga sekarang, sungai dengan panjang 750 km
ini terkenal sebagai sarana transportasi utama bagi masyarakat sekitar.
Saat ini, wajah Palembang sulit dibedakan dari kota-kota besar Indonesia
lainnya. Sebuah kota metropolitan berlabel internasional padat dengan
gedung-gedung megah, pusat perbelanjaan, perumahan, dan jalan-jalan yang
padat merayap pada jam-jam sibuk.Generasi muda Palembang pun kini makin tak kenal kehidupan sungai. Kondisi ini terutama terlihat di bagian hilir yang lebih dulu berkembang dari bagian hulu. Banyak dari mereka tak bisa berenang, bahkan takut naik ketek (sejenis sampan tradisional) atau kapal cepat (speedboat).
Tarso (49) mengenang, pada masa kecilnya ia masih bisa ke pusat kota Palembang di Demang Lebar Daun hanya dengan naik ketek menyusuri anak sungai. Anak sungai itu kini menjadi hanya sebesar selokan besar.
Daratanisasi di Palembang begitu masif selama dua dekade terakhir. Hamparan rawa-rawa diuruk dan beralih rupa menjadi bangunan perbelanjaan, kantor, dan kompleks perumahan.
TRIBUN PEKANBARU/MELVINAS PRIANANDA Ilustrasi: Jembatan Ampera, Palembang, Sumatera Selatan.
Ahli hidrologi dari Pusat Penelitian Manajemen Air dan Lahan Universitas
Sriwijaya, Momon Sidik Imanudin, mengatakan, dari penelitian 2011,
sekitar 70 persen dari Palembang adalah daratan dan tinggal 30 persen
rawa.Pesatnya penimbunan rawa dua tahun belakangan ini mengakibatkan luas rawa diperkirakan terus menyusut menjadi tinggal 25 persen dari seluruh Palembang yang luasnya sekitar 40.000 hektar. ”Palembang sekarang tak bisa disebut lagi sebagai kota air kecuali saat hujan deras yang membuat banjir di mana-mana,” kata Momon.
Transformasi rawa menjadi daratan ini terlihat di kawasan Jakabaring. Dulu, lahan Jakabaring merupakan hamparan bunga teratai di atas rawa seluas ribuan hektar. Kini, pemandangan itu tinggal kenangan. Kawasan Jakabaring sekarang adalah hamparan pembangunan kompleks perumahan di atas rawa yang telah ditimbun.
Sungai-sungai yang hilang
Wong lamo Palembang atau orang yang telah puluhan tahun bermukim di Palembang hanya bisa mengenang anak-anak sungai yang kini hilang. Tahun 1970-an, Palembang tercatat mempunyai 280 anak sungai. Tahun 2000, jumlahnya tinggal sekitar 108, dan terus menyusut hingga saat ini tertinggal 32 anak sungai.
Sebagian sungai yang hilang itu kini tinggal nama pada jalan atau kawasan, sebut saja Sungai Bayas, Sungai Jeruju, dan Sungai Baung.
”Di pusat kota Palembang ada daerah Talang Jawa yang dulunya daerah pinggiran sungai,” kata Yudi.
Padahal, dulu Kerajaan Sriwijaya mendesain tata kota Palembang sebagai sebuah kota air. Peninggalan tata kota air ini masih bisa terlihat di situs Karanganyar di Palembang yang kini menjadi Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya. Kanal-kanal kuno berusia ratusan tahun saling terhubung dengan Sungai Musi sebagai pintu masuk ke ibu kota kerajaan maritim itu.
Hingga zaman Kesultanan Palembang Darussalam sebelum 1823, tata kota air bertahan dengan rumah-rumah panggung dan pasar-pasar terapung. Saat itu, anak-anak sungai dan rawa menjadi nadi kota yang menghubungkan masyarakat. Seperti Venesia, jalur transportasi dari rumah ke rumah pun menggunakan perahu. Meski pelan-pelan terkikis, kehidupan masyarakat sungai ini terus berlanjut hingga 150 tahun ke depan.
Reynold Sumayku/NGI Pengarungan Sungai Musi, urat nadi peradaban sejak masa Sriwijaya.
Yudi Syarofie mengatakan, awal daratanisasi di Palembang terjadi pada
zaman kolonial Belanda. Selama 124 tahun kekuasaan Belanda di Palembang,
penjajah itu menguruk dua sungai besar untuk diubah menjadi jalan raya.
Sungai Tengkuruk kini menjadi Jalan Jenderal Sudirman, jalan utama Kota
Palembang, dan Sungai Kapuran kini menjadi Jalan Merdeka. Namun, di
zaman kemerdekaan, Pemerintah Indonesia lebih banyak lagi merusak
sungai.Aktivis lingkungan dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Sumatera Selatan, Hadi Jatmiko, mengatakan, hingga saat ini komitmen pemerintah untuk melestarikan rawa dan sungai tak jelas. Peraturan daerah Kota Palembang terbaru bahkan memperbolehkan adanya alih fungsi rawa menjadi daratan dengan memberikan retribusi tertentu. ”Perda Rawa justru lebih berorientasi pada ekonomi, bukan pada konservasi. Ini mendorong lebih banyak rawa ditimbun,” ujarnya.
Identitas sungai pudar
Kehidupan manusia selalu merespons dengan kondisi alamnya. Demikian pula yang terjadi di Palembang. Budaya sungai yang dulunya menjadi ciri khas Palembang mulai pudar. Generasi muda Palembang yang tak lagi kenal kehidupan sungai menjadi salah satunya.
KOMPAS IMAGES/VITALIS YOGI TRISNA
Para peserta melaju di etape II Musi Triboatton yang mengarungi Sungai
Musi dari Tebing Tinggi menuju Muara Kelingi, Musi Rawas, Sumatra
Selatan, Selasa (27/11/2012). Pada etape II ini berhasil dimenangi oleh
tim Internasional School, disusul Malaysia pada posisi kedua dan Kamboja
di tempat ketiga.
Yudi mengatakan, struktur sosial masyarakat Palembang telah jauh
berbeda. Tak ada lagi, misalnya, ngobrol di anak tangga atau
membersihkan sungai bersama sebagai bagian dari kebersihan lingkungan.
Ibaratnya, sungai sekarang justru menjadi tempat sampah raksasa.”Jiwa sungai di Palembang ini sudah hilang. Identitas Palembang tak lagi punya ciri khas,” ujarnya.
Potensi wisata peradaban sungai pun lenyap. Padahal, di Venesia, wisata peradaban sungai telah membuat kota itu menjadi salah satu tujuan wisata dunia.
Sabtu, 30 Maret 2013
Ilmuwan "Sulap" Karbon Dioksida Jadi Bahan Bakar
Tim peneliti dari University of Georgia berhasil mengembangkan cara baru
memanfaatkan karbon dioksida di atmosfer dan mengubahnya menjadi bahan
bakar dan produk lain yang bermanfaat.
"Pada dasarnya, yang kami lakukan adalah menciptakan mikroorganisme yang mengubah karbon dioksida persis seperti bagaimana tumbuhan melakukannya, menyerapnya, dan menghasilkan sesuatu yang berharga," kata Michael Adams dari Bioenergy Systems Research Institute University of Georgia.
Tumbuhan seperti diketahui mengubah karbon dioksida menjadi glukosa dengan bantuan sinar Matahari dan air. Glukosa tersebut bisa diproses menjadi etanol lewat fermentasi. Namun, proses secara langsung sulit sebab glukosa tersembunyi pada bagian dalam tumbuhan.
"Penemuan ini berarti kita berupaya menghilangkan tumbuhan sebagai pihak tengah," ungkap Adams yang telah memublikasikan hasil penelitiannya di Proceedings of the National Academies of Sciences, Senin (25/3/2013).
"(Dengan metode ini) kita dapat mengambil karbon dioksida langsung dari atmosfer dan mengubahnya menjadi produk lain seperti bahan bakar dan bahan kimia tanpa harus melewati proses yang tidak efisien seperti menumbuhkan tanaman dan ekstraksi karbon dioksida dari biomassa," katanya.
Tim peneliti merekayasa materi genetik mikroorganisme pemakan karbohidrat, Pyrococcus furious, yang tumbuh subur di laut dalam, dekat ventilasi hidrotermal. Mikroba itu dibuat mampu mengonsumsi karbon dioksida pada lingkungan dengan suhu yang jauh lebih rendah.
Setelah berhasil membuat strain baru dari bakteri tersebut, peneliti menggunakan gas hidrogen untuk menghasilkan reaksi kimia di dalam tubuh mikroorganisme yang akan menggabungkan hidrogen dengan karbon dioksida menjadi asam 3-hydroxypropionic yang digunakan industri kimia secara umum untuk membuat akrilik dan produk lainnya.
Dengan melakukan rekayasa genetika pada strain baru P furiosus, peneliti dapat membuat versi baru dari mikroorganisme hasil rekayasa tersebut yang akan mampu memanfaatkan karbon dioksida menjadi produk industri lainnya, termasuk bahan bakar (fuel).
Adams menambahkan, proses ini adalah langkah pertama yang sangat penting dan menjanjikan guna pengembangan metode produksi bahan bakar yang efisien dan bisa mengefektifkan biaya.
"Ke depannya, kami akan mengembangkan prosesnya dan mulai mencobanya pada skala yang lebih besar," katanya seperti dikutip Physorg
"Pada dasarnya, yang kami lakukan adalah menciptakan mikroorganisme yang mengubah karbon dioksida persis seperti bagaimana tumbuhan melakukannya, menyerapnya, dan menghasilkan sesuatu yang berharga," kata Michael Adams dari Bioenergy Systems Research Institute University of Georgia.
Tumbuhan seperti diketahui mengubah karbon dioksida menjadi glukosa dengan bantuan sinar Matahari dan air. Glukosa tersebut bisa diproses menjadi etanol lewat fermentasi. Namun, proses secara langsung sulit sebab glukosa tersembunyi pada bagian dalam tumbuhan.
"Penemuan ini berarti kita berupaya menghilangkan tumbuhan sebagai pihak tengah," ungkap Adams yang telah memublikasikan hasil penelitiannya di Proceedings of the National Academies of Sciences, Senin (25/3/2013).
"(Dengan metode ini) kita dapat mengambil karbon dioksida langsung dari atmosfer dan mengubahnya menjadi produk lain seperti bahan bakar dan bahan kimia tanpa harus melewati proses yang tidak efisien seperti menumbuhkan tanaman dan ekstraksi karbon dioksida dari biomassa," katanya.
Tim peneliti merekayasa materi genetik mikroorganisme pemakan karbohidrat, Pyrococcus furious, yang tumbuh subur di laut dalam, dekat ventilasi hidrotermal. Mikroba itu dibuat mampu mengonsumsi karbon dioksida pada lingkungan dengan suhu yang jauh lebih rendah.
Setelah berhasil membuat strain baru dari bakteri tersebut, peneliti menggunakan gas hidrogen untuk menghasilkan reaksi kimia di dalam tubuh mikroorganisme yang akan menggabungkan hidrogen dengan karbon dioksida menjadi asam 3-hydroxypropionic yang digunakan industri kimia secara umum untuk membuat akrilik dan produk lainnya.
Dengan melakukan rekayasa genetika pada strain baru P furiosus, peneliti dapat membuat versi baru dari mikroorganisme hasil rekayasa tersebut yang akan mampu memanfaatkan karbon dioksida menjadi produk industri lainnya, termasuk bahan bakar (fuel).
Adams menambahkan, proses ini adalah langkah pertama yang sangat penting dan menjanjikan guna pengembangan metode produksi bahan bakar yang efisien dan bisa mengefektifkan biaya.
"Ke depannya, kami akan mengembangkan prosesnya dan mulai mencobanya pada skala yang lebih besar," katanya seperti dikutip Physorg
Nusa Lembongan dan Gili Trawangan, Pulau Top di Dunia
Nusa Lembongan dan Gili Trawangan, kedua pulau tersebut masuk di antara
pulau-pulau top yang diakui di seluruh dunia. Hal ini berdasarkan
pendapat jutaan wisatawan di seluruh dunia oleh TripAdvisor, sebuah
situs perjalanan.
Berdasarkan jutaan pendapat dan ulasan dari para wisatawan pada situs ini, penghargaan tersebut memberikan penilaian ke lebih dari 100 pulau di seluruh dunia. Termasuk di dalamnya daftar khusus untuk Afrika, Asia, Karibia, Eropa, Amerika Selatan, Pasifik Selatan, dan Amerika Serikat.
“Baik Anda sedang mencari pulau berpohon nyiur yang berjajar indah, atau pulau-pulau yang menawarkan pengalaman budaya, Anda akan menenukan inspirasi dalam daftar ini,” kata Direktur Pemasaran TripAdvisor, Barbara Messing, dalam siaran pers yang diterima Kompas.com baru-baru ini.
Nusa Lembongan (Bali) dan Gili Trawangan (Nusa Tenggara Barat) masuk dalam daftar 10 urutan teratas pulau di Asia. Nusa Lembongan berada di posisi kedua, sedangkan di posisi pertama Koh Tao, Thailand.
10 Urutan Teratas Pulau-Pulau di Asia:
1. Koh Tao, SuratThani, Thailand
2. Nusa Lembongan, Bali, Indonesia
3. KoLanta, Krabi, Thailand
4. Gili Trawangan, Nusa Tenggara Barat, Indonesia
5. Boracay, Visayas, Filipina
6. Phuket, Thailand
7. Koh Samui, SuratThani, Thailand
8. Palawan, Mimaropa, Filipina
9. Langkawi, Malaysia
10. Havelock Island, Andaman dan Nicobar Islands, India
10 Urutan Teratas Pulau-Pulau di Dunia:
1. Ambergris Caye, Belize
2. St. John, U.S. Virgin Islands
3. Bora Bora, French Polynesia
4. San Juan Island, Washington, Amerika Serikat
5. Santorini, Yunani
6. Isla Mujeres, Meksiko
7. Moorea, French Polynesia
8. Koh Tao, Thailand
9. Easter Island, Chile
10. Nosy Be, Madagaskar
Berdasarkan jutaan pendapat dan ulasan dari para wisatawan pada situs ini, penghargaan tersebut memberikan penilaian ke lebih dari 100 pulau di seluruh dunia. Termasuk di dalamnya daftar khusus untuk Afrika, Asia, Karibia, Eropa, Amerika Selatan, Pasifik Selatan, dan Amerika Serikat.
“Baik Anda sedang mencari pulau berpohon nyiur yang berjajar indah, atau pulau-pulau yang menawarkan pengalaman budaya, Anda akan menenukan inspirasi dalam daftar ini,” kata Direktur Pemasaran TripAdvisor, Barbara Messing, dalam siaran pers yang diterima Kompas.com baru-baru ini.
Nusa Lembongan (Bali) dan Gili Trawangan (Nusa Tenggara Barat) masuk dalam daftar 10 urutan teratas pulau di Asia. Nusa Lembongan berada di posisi kedua, sedangkan di posisi pertama Koh Tao, Thailand.
10 Urutan Teratas Pulau-Pulau di Asia:
1. Koh Tao, SuratThani, Thailand
2. Nusa Lembongan, Bali, Indonesia
3. KoLanta, Krabi, Thailand
4. Gili Trawangan, Nusa Tenggara Barat, Indonesia
5. Boracay, Visayas, Filipina
6. Phuket, Thailand
7. Koh Samui, SuratThani, Thailand
8. Palawan, Mimaropa, Filipina
9. Langkawi, Malaysia
10. Havelock Island, Andaman dan Nicobar Islands, India
10 Urutan Teratas Pulau-Pulau di Dunia:
1. Ambergris Caye, Belize
2. St. John, U.S. Virgin Islands
3. Bora Bora, French Polynesia
4. San Juan Island, Washington, Amerika Serikat
5. Santorini, Yunani
6. Isla Mujeres, Meksiko
7. Moorea, French Polynesia
8. Koh Tao, Thailand
9. Easter Island, Chile
10. Nosy Be, Madagaskar
5 Bulan Pertamaku Kuliah di MIT
Harvard dan Massachusetts Institute of Technology (MIT) memang
menjadi impian banyak anak pintar di seluruh dunia, tak terkecuali di
Indonesia. Namun, siapa bilang perguruan tinggi tersohor di dunia itu
terlalu tinggi untuk dicapai putra putri Indonesia?
Tak ada yang mustahil, tetapi hanya mereka yang mau bekerja keras saja yang tentu memiliki kesempatan mengecap pendidikan di sana, salah satunya Kevin Soedyatmiko. Melalui Indonesia Mengglobal, Kevin berbagi pengalaman 5 bulan pertamanya di MIT.
Kevin mulai berkuliah di MIT sejak tahun 2011. Dia mengenyam studi S-1 di jurusan Management Science and Economics. Saat ini, Kevin juga menjadi asisten peneliti di MIT.
Tulisan ini memang di-posting pada 20 Maret 2012 lalu, tetapi tetap memberikan wawasan yang luas tentang dinamika pendidikan di MIT. Siapa yang berminat ke MIT? Silakan petik pelajaran dari tulisan ini.
Anda juga bisa seperti Kevin!
Belajar di MIT
Hi guys!
Let me welcome you to IndonesiaMengglobal.com. Sebuah website yang dibuat khusus buat kamu yang tertarik belajar ke luar negeri, khususnya di Amerika. And thanks to Indonesia Mengglobal admin yang sudah memberi kesempatan buat saya menulis di sini.
Well, enough for the introduction. Pada post kali ini, saya akan berbagi pengalaman 5 bulan pertama saya di MIT. 5 bulan? Yup, di sini satu semester kuliah itu sekitar 4 bulan di kalender. Jadi dalam setaon hanya ada 2 x 4 bulan kuliah = 8 bulan. Let me start…
Academics in MIT
People work really hard here. Beberapa teman mengaku hanya menyempatkan diri untuk tidur kurang dari 5 jam per hari. Everyone (or at least most of the students) strive gila – gilaan untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Nah ini sebenernya hal yang bagus, tapi di satu sisi yang lain, mahasiswa jadi semacam kiasu, atau egois, atau pelit ilmu satu sama lain.
So, solusinya? MIT sangat cerdik dalam memberikan solusi. And it is the PROBLEM SET (atau dengan kata lain PR). Really? Why? Ya, problem set menjadi satu–satunya cara agar siswa mau berkolaborasi. Problem Set di sini relatively super hard. Biasanya di minggu ke-1 dan ke-2, problem set dapat diselesaikan dalam waktu kurang dari 2 jam. Tapi TIDAK untuk minggu – minggu berikutnya.
Terus, kalo problem set itu super hard, gimana selesaiinnya? Di sini muncul yang namanya kolaborasi antar mahasiswa dan diskusi antara mahasiswa dengan TA (Teaching Assistant atau semacam asdos). You can know lots of new people with this strategy. Biasanya, saya akan merasa puas bila telah menyelesaikannya problem set dengan banyak diskusi. Dan secara ‘magic’, hal itu membuat saya SANGAT mengerti topik pembelajaran yang dibahas di kelas. Dan yang satu ini juga penting, di sini dosennya murah nilai. Mendapatkan nilai A di dalam sebuah kelas, (menurut saya) lebih mudah daripada mendapatkan nilai A di NTU atau NUS. Sekitar 25 – 35 % dari satu kelas akan mendapatkan A. Dan ini juga semakin memacu para mahasiswa mau untuk share “ilmu” satu sama lain, atau dengan kata lain, berkolaborasi.
UROP (Undergraduate Research Opportunity Program)
Research selama undergraduate adalah salah satu hal yang saat ini mulai banyak digencarkan. Terutama buat mereka yang ingin melanjutkan ke PhD program, hal ini merupakan salah satu dari hal terpenting.
Kenapa penting?
Pertama, research dan class material sangat–sangat berbeda. Di dalam research, terkadang kita tidak tahu apa yang kita tuju. Terkadang, hal yang kita dapat tidak sesuai dengan keinginan kita. Dan, buat yang ingin melanjutkan ke PhD, research experience menjadi hal yang sangat penting. Biasanya, (kata orang) saat apply ke PhD program, akan ditanya tentang pengalaman research yang pernah dilakukan.
Kedua, get to know the faculty and other students. Professor di sini sibuk banget, biasanya kalo mau interaksi dengan mereka, salah satu caranya adalah dengan bekerja di lab mereka. Saat kita melakukan riset dengan mereka, kita bisa mengenal mereka dengan lebih baik. Again, ini penting banget, buat yang mau lanjut ke S3, karena professor ini lah yang akan menulis surat rekomendasi. So, UROP adalah sebuah ‘brand’ yang dipakai MIT untuk kegiatan undergrad research ini. 85% mahasiswa sini pernah mengambil program ini selama 4 tahun kuliah. Kita bisa dibayar ataupun mendapat kredit bila bergabung dengan program ini.
Dosen di MIT
Gimana sih dosen MIT ngajar di kelas? Well, kamu bisa lihat di ocw.mit.edu, sebuah web yang sebenernya udah cukup terkenal. Yah, in general, ada kelas yang dosennya bagus (mampu mengajar dan menjelaskan dengan baik), dan ada kelas yang dosennya kurang (biasanya mereka berbicara dengan logat tertentu sehingga buat saya susah menangkap apa yang dibicarakan di kelas, atau terkadang mereka terlalu jago sehingga mahasiswa ga ngerti yang diomongin).
Salah satu dosen terbaik (menurut saya) dari 4 kelas yang saya ambil di semester pertama adalah Eric Lander, professor di kelas intro biologi saya, yang juga advisornya Presiden Barack Obama di bidang sains dan teknologi. Kontribusinya ke Human Genome Project bikin dia listed di daftar 100 orang paling influential di dunia oleh Time magazine. Yang paling penting, dia ‘mampu’ membuat saya menyukai biologi. Di dalam kelasnya, dia sering cerita tentang masa mudanya, tentang penemuan-penemuan yang dia atau temen-temennya temukan. Kadang-kadang, penemuan-penemuan itu ada di buku pelajaran kita!
It’s kind of amazing, isn’t it? Saya bisa belajar dari seseorang yang dulu terlibat dalam proses penemuan hal baru di bidang biologi. Well, even though gw gak akan melanjutkan karier di biologi, tapi ini kasi experience khusus buat gw.
MIT Student
Umm, di sini, mahasiswa itu bener – bener diverse. Kita bisa ketemu mahasiswa dari berbagai ras. Roughly 10 persen itu mahasiswa internasional. Tapi sebenernya, jumlah de-facto nya jauh lebih banyak dari itu. Banyak orang yang hanya punya US green card (instead of US passport). Dan ada juga yang punya US passport karena mereka lahir di US, tapi pada kenyataannya, mereka tidak pernah berada di US sampai waktu mereka kuliah di MIT.
MIT cukup hobi bikin hal–hal yang rada nyentrik. Misalnya, admission decision yang tiap tahun direlease pada pi-day (Maret, 14). Atau, maskot berang–berang (beaver) yang suka ada di tengah jalan buat di ajak foto–foto. Maskotnya dikasi nama Tim The Beaver (Tim simply kebalikan dari MIT, dan beaver dianggep sebagai natural engineer–jangan tanya saya kenapa). Dan juga MIT hacks yang suka bikin hal aneh–aneh (misalnya tempel mainan orang–orangan kecil di mana–mana).
Last but not least, MIT sangat erat dengan engineering culture. Di kaos–kaos, gelas, gantungan kunci, cinderamata dari MIT, tulisan MIT engineer sudah menjadi hal biasa. Meskipun jurusan science di sini juga sangat bagus, tapi somehow MIT identik dengan engineering.
Cukup buat bicara tentang MIT. Now let’s start about Boston. MIT sendiri adanya di kota namanya Cambridge, tapi MIT ini cuman berjarak satu jembatan dengan Boston. Kalo dari sisi MIT yang paling pinggir, kamu bisa lempar batu ketapel ke boston (LOL). Bener–bener deket banget. Boston is a nice city, but it is damn expensive. Ya, semuanya mahal di Boston. Tapi anyways, berikut beberapa tempat yang jadi langganan saya hangout (well, every place is about food ;) ) :
1. Chinatown
Why? Because chinese food di mana–mana murah dan enak. Problem dari US east coast menurut saya, banyak restoran yang tidak mempunyai rasa yang kuat. Jadi, rada–rada hambar makanannya. Dan satu–satunya jalan adalah dengan ke restoran Asia yang belum Americanized. One of the best ones, itu di Chinatown.
2. Quincy Market
Ini lumayan terkenal di US, quincy market itu cukup identik dengan Boston. Jadi dia kaya sebuah food court super gede, yang terdiri dari berbagai macem makanan di dalemnya. Menu gw? Lobster roll. The best roll I’ve ever tasted. Tapi sayangnya rada mahal ($17++), jadinya gak sering–sering dah.
3. Prudential Mall
Mungkin mall terbesar di Boston. Di dalem ada restoran, toko–toko (kebanyakan toko baju dan coklat), serta tempat duduk–duduk. Usually, saya ke sana cuman buat makan sih, kemudian setelah itu pulang.
Sebenernya ada tempat–tempat lain juga, tapi saya jarang ke sana. Kebetulan saya gak terlalu tertarik dengan hal–hal seperti museum atau tempat wisata seperti aquarium (mirip seaworld), jadi yah saya gak bisa komentar tentang hal itu. Di sini ke mana–mana naik train biasanya. Mirip dengan MRT Singapore, cuman mungkin yang ini lebih mahal (kalo jaraknya dekat). Sekali jalan, tarif flat $1,70. Tapi karena gak ada pilihan, yah jadi terpaksa naik kereta deh.
Mudah-mudahan cerita ini agak kasih gambaran tentang sekolah di MIT. See you later! Feel free buat tanya-tanya lewat comments juga :)
Tak ada yang mustahil, tetapi hanya mereka yang mau bekerja keras saja yang tentu memiliki kesempatan mengecap pendidikan di sana, salah satunya Kevin Soedyatmiko. Melalui Indonesia Mengglobal, Kevin berbagi pengalaman 5 bulan pertamanya di MIT.
Kevin mulai berkuliah di MIT sejak tahun 2011. Dia mengenyam studi S-1 di jurusan Management Science and Economics. Saat ini, Kevin juga menjadi asisten peneliti di MIT.
Tulisan ini memang di-posting pada 20 Maret 2012 lalu, tetapi tetap memberikan wawasan yang luas tentang dinamika pendidikan di MIT. Siapa yang berminat ke MIT? Silakan petik pelajaran dari tulisan ini.
Anda juga bisa seperti Kevin!
Belajar di MIT
Hi guys!
Let me welcome you to IndonesiaMengglobal.com. Sebuah website yang dibuat khusus buat kamu yang tertarik belajar ke luar negeri, khususnya di Amerika. And thanks to Indonesia Mengglobal admin yang sudah memberi kesempatan buat saya menulis di sini.
Well, enough for the introduction. Pada post kali ini, saya akan berbagi pengalaman 5 bulan pertama saya di MIT. 5 bulan? Yup, di sini satu semester kuliah itu sekitar 4 bulan di kalender. Jadi dalam setaon hanya ada 2 x 4 bulan kuliah = 8 bulan. Let me start…
Academics in MIT
People work really hard here. Beberapa teman mengaku hanya menyempatkan diri untuk tidur kurang dari 5 jam per hari. Everyone (or at least most of the students) strive gila – gilaan untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Nah ini sebenernya hal yang bagus, tapi di satu sisi yang lain, mahasiswa jadi semacam kiasu, atau egois, atau pelit ilmu satu sama lain.
So, solusinya? MIT sangat cerdik dalam memberikan solusi. And it is the PROBLEM SET (atau dengan kata lain PR). Really? Why? Ya, problem set menjadi satu–satunya cara agar siswa mau berkolaborasi. Problem Set di sini relatively super hard. Biasanya di minggu ke-1 dan ke-2, problem set dapat diselesaikan dalam waktu kurang dari 2 jam. Tapi TIDAK untuk minggu – minggu berikutnya.
Terus, kalo problem set itu super hard, gimana selesaiinnya? Di sini muncul yang namanya kolaborasi antar mahasiswa dan diskusi antara mahasiswa dengan TA (Teaching Assistant atau semacam asdos). You can know lots of new people with this strategy. Biasanya, saya akan merasa puas bila telah menyelesaikannya problem set dengan banyak diskusi. Dan secara ‘magic’, hal itu membuat saya SANGAT mengerti topik pembelajaran yang dibahas di kelas. Dan yang satu ini juga penting, di sini dosennya murah nilai. Mendapatkan nilai A di dalam sebuah kelas, (menurut saya) lebih mudah daripada mendapatkan nilai A di NTU atau NUS. Sekitar 25 – 35 % dari satu kelas akan mendapatkan A. Dan ini juga semakin memacu para mahasiswa mau untuk share “ilmu” satu sama lain, atau dengan kata lain, berkolaborasi.
UROP (Undergraduate Research Opportunity Program)
Research selama undergraduate adalah salah satu hal yang saat ini mulai banyak digencarkan. Terutama buat mereka yang ingin melanjutkan ke PhD program, hal ini merupakan salah satu dari hal terpenting.
Kenapa penting?
Pertama, research dan class material sangat–sangat berbeda. Di dalam research, terkadang kita tidak tahu apa yang kita tuju. Terkadang, hal yang kita dapat tidak sesuai dengan keinginan kita. Dan, buat yang ingin melanjutkan ke PhD, research experience menjadi hal yang sangat penting. Biasanya, (kata orang) saat apply ke PhD program, akan ditanya tentang pengalaman research yang pernah dilakukan.
Kedua, get to know the faculty and other students. Professor di sini sibuk banget, biasanya kalo mau interaksi dengan mereka, salah satu caranya adalah dengan bekerja di lab mereka. Saat kita melakukan riset dengan mereka, kita bisa mengenal mereka dengan lebih baik. Again, ini penting banget, buat yang mau lanjut ke S3, karena professor ini lah yang akan menulis surat rekomendasi. So, UROP adalah sebuah ‘brand’ yang dipakai MIT untuk kegiatan undergrad research ini. 85% mahasiswa sini pernah mengambil program ini selama 4 tahun kuliah. Kita bisa dibayar ataupun mendapat kredit bila bergabung dengan program ini.
Dosen di MIT
Gimana sih dosen MIT ngajar di kelas? Well, kamu bisa lihat di ocw.mit.edu, sebuah web yang sebenernya udah cukup terkenal. Yah, in general, ada kelas yang dosennya bagus (mampu mengajar dan menjelaskan dengan baik), dan ada kelas yang dosennya kurang (biasanya mereka berbicara dengan logat tertentu sehingga buat saya susah menangkap apa yang dibicarakan di kelas, atau terkadang mereka terlalu jago sehingga mahasiswa ga ngerti yang diomongin).
Salah satu dosen terbaik (menurut saya) dari 4 kelas yang saya ambil di semester pertama adalah Eric Lander, professor di kelas intro biologi saya, yang juga advisornya Presiden Barack Obama di bidang sains dan teknologi. Kontribusinya ke Human Genome Project bikin dia listed di daftar 100 orang paling influential di dunia oleh Time magazine. Yang paling penting, dia ‘mampu’ membuat saya menyukai biologi. Di dalam kelasnya, dia sering cerita tentang masa mudanya, tentang penemuan-penemuan yang dia atau temen-temennya temukan. Kadang-kadang, penemuan-penemuan itu ada di buku pelajaran kita!
It’s kind of amazing, isn’t it? Saya bisa belajar dari seseorang yang dulu terlibat dalam proses penemuan hal baru di bidang biologi. Well, even though gw gak akan melanjutkan karier di biologi, tapi ini kasi experience khusus buat gw.
MIT Student
Umm, di sini, mahasiswa itu bener – bener diverse. Kita bisa ketemu mahasiswa dari berbagai ras. Roughly 10 persen itu mahasiswa internasional. Tapi sebenernya, jumlah de-facto nya jauh lebih banyak dari itu. Banyak orang yang hanya punya US green card (instead of US passport). Dan ada juga yang punya US passport karena mereka lahir di US, tapi pada kenyataannya, mereka tidak pernah berada di US sampai waktu mereka kuliah di MIT.
MIT cukup hobi bikin hal–hal yang rada nyentrik. Misalnya, admission decision yang tiap tahun direlease pada pi-day (Maret, 14). Atau, maskot berang–berang (beaver) yang suka ada di tengah jalan buat di ajak foto–foto. Maskotnya dikasi nama Tim The Beaver (Tim simply kebalikan dari MIT, dan beaver dianggep sebagai natural engineer–jangan tanya saya kenapa). Dan juga MIT hacks yang suka bikin hal aneh–aneh (misalnya tempel mainan orang–orangan kecil di mana–mana).
Last but not least, MIT sangat erat dengan engineering culture. Di kaos–kaos, gelas, gantungan kunci, cinderamata dari MIT, tulisan MIT engineer sudah menjadi hal biasa. Meskipun jurusan science di sini juga sangat bagus, tapi somehow MIT identik dengan engineering.
Cukup buat bicara tentang MIT. Now let’s start about Boston. MIT sendiri adanya di kota namanya Cambridge, tapi MIT ini cuman berjarak satu jembatan dengan Boston. Kalo dari sisi MIT yang paling pinggir, kamu bisa lempar batu ketapel ke boston (LOL). Bener–bener deket banget. Boston is a nice city, but it is damn expensive. Ya, semuanya mahal di Boston. Tapi anyways, berikut beberapa tempat yang jadi langganan saya hangout (well, every place is about food ;) ) :
1. Chinatown
Why? Because chinese food di mana–mana murah dan enak. Problem dari US east coast menurut saya, banyak restoran yang tidak mempunyai rasa yang kuat. Jadi, rada–rada hambar makanannya. Dan satu–satunya jalan adalah dengan ke restoran Asia yang belum Americanized. One of the best ones, itu di Chinatown.
2. Quincy Market
Ini lumayan terkenal di US, quincy market itu cukup identik dengan Boston. Jadi dia kaya sebuah food court super gede, yang terdiri dari berbagai macem makanan di dalemnya. Menu gw? Lobster roll. The best roll I’ve ever tasted. Tapi sayangnya rada mahal ($17++), jadinya gak sering–sering dah.
3. Prudential Mall
Mungkin mall terbesar di Boston. Di dalem ada restoran, toko–toko (kebanyakan toko baju dan coklat), serta tempat duduk–duduk. Usually, saya ke sana cuman buat makan sih, kemudian setelah itu pulang.
Sebenernya ada tempat–tempat lain juga, tapi saya jarang ke sana. Kebetulan saya gak terlalu tertarik dengan hal–hal seperti museum atau tempat wisata seperti aquarium (mirip seaworld), jadi yah saya gak bisa komentar tentang hal itu. Di sini ke mana–mana naik train biasanya. Mirip dengan MRT Singapore, cuman mungkin yang ini lebih mahal (kalo jaraknya dekat). Sekali jalan, tarif flat $1,70. Tapi karena gak ada pilihan, yah jadi terpaksa naik kereta deh.
Mudah-mudahan cerita ini agak kasih gambaran tentang sekolah di MIT. See you later! Feel free buat tanya-tanya lewat comments juga :)
Sumber :
Editor :
Caroline Damanik
Sabtu, 16 Februari 2013
Meteor Rusia, Obyek Terbesar Seabad Terakhir
Dalam satu abad terakhir, meteor yang meledak di Rusia, Jumat (15/2/2013) pagi, adalah benda langit terbesar yang jatuh ke Bumi.
"Meteor Rusia merupakan yang terbesar sejak 1908 ketika sebuah meteor menghantam Tunguska, Siberia," demikian pernyataan yang dirilis NASA di situs web resmi lembaga tersebut.
Margaret Campbell-Brown, seorang astronom dari Universitas Ontario, Kanada, mengatakan, obyek tersebut mungkin berasal dari sabuk asteroid yang berada antara Mars dan Jupiter. Meteorit yang jatuh sampai permukaan kemungkinan berupa batu yang juga mengandung nikel dan besi.
Meteor tersebut diperkirakan berdiameter 15 meter dan seberat 7.000 ton. Namun, saat meledak, ukuran lebih kecil karena sebagian massanya telah terbakar saat menembus atmosfer Bumi.
Berdasarkan data rekaman infrasonik di jaringan pemantau senjata nuklir menunjukkan bahwa meteor itu melepaskan kekuatan ratusan kiloton energi. Kekuatannya jauh lebih besar ketimbang senjata nuklir yang baru saja diuji coba Korea Utara.
Para ahli di NASA memperkirakan, meteor melesat dengan kecepatan 18 kilometer per detik. Sementara Akademi Sains Rusia memperkirakan meteor meledak di ketinggian antara 30-50 kilometer di atas permukaan tanah.
Kekuatan ledakannya mencapai ratusan kiloton atau setara puluhan bom nuklir sehingga gelombang kejutnya sampai menghancurkan kaca-kaca bangunan di bawahnya. Laporan terakhir sudah 1.200 orang menjadi korban luka-luka akibat ledakan tersebut. Umumnya, korban terkena pecahan kaca bangunan.
Mengingatkan Tunguska
Peristiwa ledakan meteor di atas kota Chelyabinsk, Rusia bagian tengah, itu mengingatkan kembali peristiwa Tunguska yang terjadi di daratan Siberia pada 30 Juni 1908. Saat itu, sebuah benda langit yang diduga meteor atau pecahan komet juga meledak di udara.
Sebagai perbandingan, obyek yang meledak di Tunguska pada ketinggian 5-10 kilometer dan dari obyek berdiameter sekitar 100 meter. Kekuatan ledakannya diperkirakan setara 10-15 megaton TNT atau 1.000 kali kekuatan bom atom Hiroshima.
Akibat ledakan yang begitu dahsyat, hutan seluas 2.150 kilometer persegi hangus terbakar. Ledakan juga diperkirakan menimbulkan gempa di darat sekuat 5 skala Richter dan terdengar dari ribuan kilometer. Hanya saja, karena terjadi di daerah pedalaman, tidak tercatat jatuhnya korban dalam peristiwa Tunguska ini.
7 Jurusan yang Lulusannya Bergaji Besar
Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Nasional (SNMPTN) 2013 sudah memasuki masa pendaftaran. Para siswa sekolah menengah atas (SMA) yang kini sedang bingung dengan jurusan apa yang tepat bagi mereka sehingga mampu menjamin masa depannya.
Ina Liem, penulis buku bertajuk Tujuh Jurusan Bergaji Besar, mengatakan
Ina Liem, penulis buku bertajuk Tujuh Jurusan Bergaji Besar, mengatakan
bahwa ada tujuh jurusan yang dapat dijadikan pilihan oleh anak-anak yang hendak melanjutkan pendidikan tinggi. Tujuh jurusan ini diyakini mampu menunjang masa depan yang cerah karena bisa menuai penghasilan besar bagi lulusannya.
"Semua pekerjaan memang bisa mendapat gaji besar jika dirintis dengan benar. Tapi, untuk fresh graduate yang ingin mendapat gaji besar, tujuh jurusan ini bisa mewujudkannya," kata Ina saat World Education Expo Indonesia (WEEI) 2013 di Balai Kartini, Jakarta, Jumat (15/2/2013).
Lantas, apakah tujuh jurusan itu?
1. Matematika
Wanita yang juga menjabat sebagai In-Country Manager La Trobe University ini memaparkan bahwa jurusan pertama yang mampu menghasilkan gaji besar adalah jurusan Matematika. Jangan salah, masuk ke jurusan Matematika justru membuka peluang untuk dapat bergabung dengan perusahaan besar kelas internasional.
"Biasanya kan lulusan Matematika disebutnya hanya bisa jadi guru. Enggak seperti itu juga. Justru lulusan Matematika ini berpotensi menjadi pakar analisa untuk perusahaan besar," ujar Ina.
2. Teknik Informatika
Jurusan kedua yang mampu menghasilkan uang banyak saat ini adalah jurusan Teknik Informatika atau lebih akrab disebut Information Technology (IT). Hal ini masuk akal melihat teknologi yang kian maju dan kebutuhan perusahaan akan ahli teknologi untuk memajukan bisnis yang dikelolanya.
3. Teknik Kimia
Jurusan ketiga yang mendongkrak masa depan seseorang adalah jurusan Teknik Kimia. Tentu tidak ada yang menyangka bahwa jurusan Teknik Kimia termasuk yang berpotensi bergaji besar. Pasalnya, jurusan ini justru tidak populer jika dibandingkan dengan jurusan Psikologi, Hukum, dan Kedokteran.
"Memang terlihatnya tidak populer. Tapi sekali lagi jangan salah, Teknik Kimia ini juga banyak dilirik. Contoh pasta gigi, sabun, atau cat tembok yang digunakan itu semua ada campur tangan lulusan Teknik Kimia," jelas Ina.
4. Manajemen
5. Geologi
6. Teknik Pertambangan
7. Teknik Perminyakan
Secara berturut-turut empat jurusan ini memang selalu disebut-sebut mampu menghasilkan uang berlimpah bagi para lulusannya. Apalagi, tiga jurusan terakhir.
"Geologi, pertambangan, dan perminyakan ini tidak usah ditanya. Biasanya, begitu masuk langsung bisa dapat gaji double digit," ungkap Ina.
"Namun, semua itu tidak cukup jika tidak memiliki soft skills yang baik. Jadi, jangan lupa kembangkansoft skills," tandasnya.
Menurut Oxford Dictionaries, soft skills adalah karakter pribadi yang memudahkan seseorang untuk berinteraksi dengan efektif dan harmonis dengan orang lain di sekitarnya.
"Semua pekerjaan memang bisa mendapat gaji besar jika dirintis dengan benar. Tapi, untuk fresh graduate yang ingin mendapat gaji besar, tujuh jurusan ini bisa mewujudkannya," kata Ina saat World Education Expo Indonesia (WEEI) 2013 di Balai Kartini, Jakarta, Jumat (15/2/2013).
Lantas, apakah tujuh jurusan itu?
1. Matematika
Wanita yang juga menjabat sebagai In-Country Manager La Trobe University ini memaparkan bahwa jurusan pertama yang mampu menghasilkan gaji besar adalah jurusan Matematika. Jangan salah, masuk ke jurusan Matematika justru membuka peluang untuk dapat bergabung dengan perusahaan besar kelas internasional.
"Biasanya kan lulusan Matematika disebutnya hanya bisa jadi guru. Enggak seperti itu juga. Justru lulusan Matematika ini berpotensi menjadi pakar analisa untuk perusahaan besar," ujar Ina.
2. Teknik Informatika
Jurusan kedua yang mampu menghasilkan uang banyak saat ini adalah jurusan Teknik Informatika atau lebih akrab disebut Information Technology (IT). Hal ini masuk akal melihat teknologi yang kian maju dan kebutuhan perusahaan akan ahli teknologi untuk memajukan bisnis yang dikelolanya.
3. Teknik Kimia
Jurusan ketiga yang mendongkrak masa depan seseorang adalah jurusan Teknik Kimia. Tentu tidak ada yang menyangka bahwa jurusan Teknik Kimia termasuk yang berpotensi bergaji besar. Pasalnya, jurusan ini justru tidak populer jika dibandingkan dengan jurusan Psikologi, Hukum, dan Kedokteran.
"Memang terlihatnya tidak populer. Tapi sekali lagi jangan salah, Teknik Kimia ini juga banyak dilirik. Contoh pasta gigi, sabun, atau cat tembok yang digunakan itu semua ada campur tangan lulusan Teknik Kimia," jelas Ina.
4. Manajemen
5. Geologi
6. Teknik Pertambangan
7. Teknik Perminyakan
Secara berturut-turut empat jurusan ini memang selalu disebut-sebut mampu menghasilkan uang berlimpah bagi para lulusannya. Apalagi, tiga jurusan terakhir.
"Geologi, pertambangan, dan perminyakan ini tidak usah ditanya. Biasanya, begitu masuk langsung bisa dapat gaji double digit," ungkap Ina.
"Namun, semua itu tidak cukup jika tidak memiliki soft skills yang baik. Jadi, jangan lupa kembangkansoft skills," tandasnya.
Menurut Oxford Dictionaries, soft skills adalah karakter pribadi yang memudahkan seseorang untuk berinteraksi dengan efektif dan harmonis dengan orang lain di sekitarnya.
Ditemukan, 8 Kejanggalan pada Kurikulum 2013
Koalisi Pendidikan bersama Indonesia Corruption Watch
(ICW) menemukan delapan kejanggalan pada kurikulum 2013 yang dijadikan
pengganti Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melihat delapan
kejanggalan ini, menunjukkan pemerintah tidak memiliki mekanisme pasti
dalam mengubah kurikulum.
Peneliti ICW, Siti Juliantari Rachman, mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan investigasi terkait proses perubahan kurikulum pendidikan ini. Dari investigasi terhadap berbagai narasumber ini, ditemukan delapan kejanggalan pada kurikulum 2013 yang menimbulkan berbagai pertanyaan.
"Perubahan kurikulum ini aneh. Selain tergesa-gesa, ada juga kejanggalan dari penyusunannya, guru, buku bahkan anggaran," kata Tari saat jumpa pers Kejanggalan Kurikulum 2013 di Kantor ICW, Kalibata, Jakarta, Jumat (15/2/2013).
Kejanggalan pertama adalah pemerintah menggunakan logika terbalik dalam perubahan kurikulum pendidikan. Pemerintah justru mengubah kurikulum terlebih dahulu baru diikuti dengan revisi Peraturan Menteri dan Peraturan Pemerintah.
"Harusnya kan pemerintah merevisi PP tentang standar nasional pendidikan dulu baru menyusun kurikulum baru. Ini sekarang standar nasional pendidikan justru mengikuti kurikulum 2013," jelas Tari.
Kejanggalan kedua adalah pemerintah tidak konsisten dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Proses perubahan kurikulum ini justru terlihat tidak terencana dan tidak terstruktur. Akibat perubahan kurikulum di luar RPJMN adalah anggaran yang ikut tidak pasti.
Masalah anggaran ini menjadi kejanggalan ketiga dalam kurikulum 2013 ini. Sudah pernah disebut bahwa anggaran perubahan kurikulum ini tidak pernah sama. Pada paparan pertama kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), pemerintah menyebutkan anggaran kurikulum sebesar Rp 684 miliar. Namun kemudian berubah menjadi Rp 1,4 triliun dan naik kembali menjadi Rp 2,49 triliun.
Kemudian kejanggalan keempat adalah tidak ada evaluasi komprehensif terhadap KTSP yang dapat menjadi landasan adanya perubahan kurikulum ini. Selanjutnya kejanggalan kelima adalah panduan kurikulum yang malah membelenggu kreativitas dan inovasi guru serta penyeragaman konteks lokal.
"Semuanya disediakan pusat. Guru jadi terbatas dalam mengembangkan kreativitas dan konteks lokal kan berbeda tidak bisa diseragamkan," jelas Tari.
Kejanggalan keenam adalan target training master teacher yang terlalu ambisius. Hal ini mengacu pada durasi pelatihan dan jumlah guru yang akan dilatih cukup besar. Kejanggalan ketujuh adalah bahan perubahan kurikulum yang disampaikan pemerintah berbeda-beda.
"Tidak ada dokumen pasti. Pemerintah hanya memperlihatkan powerpoint saja yang terus bisa ditambah jika ada kekurangan. Jadinya dokumen berubah terus tidak pasti," ujar Tari.
Kejanggalan terakhir adalah persiapan buku yang jauh dari selesai. Buku yang disiapkan untuk siswa dan guru baru selesai 50 persen. Bahkan untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) buku yang siap baru buku Sejarah dan Matematika saja.
Peneliti ICW, Siti Juliantari Rachman, mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan investigasi terkait proses perubahan kurikulum pendidikan ini. Dari investigasi terhadap berbagai narasumber ini, ditemukan delapan kejanggalan pada kurikulum 2013 yang menimbulkan berbagai pertanyaan.
"Perubahan kurikulum ini aneh. Selain tergesa-gesa, ada juga kejanggalan dari penyusunannya, guru, buku bahkan anggaran," kata Tari saat jumpa pers Kejanggalan Kurikulum 2013 di Kantor ICW, Kalibata, Jakarta, Jumat (15/2/2013).
Kejanggalan pertama adalah pemerintah menggunakan logika terbalik dalam perubahan kurikulum pendidikan. Pemerintah justru mengubah kurikulum terlebih dahulu baru diikuti dengan revisi Peraturan Menteri dan Peraturan Pemerintah.
"Harusnya kan pemerintah merevisi PP tentang standar nasional pendidikan dulu baru menyusun kurikulum baru. Ini sekarang standar nasional pendidikan justru mengikuti kurikulum 2013," jelas Tari.
Kejanggalan kedua adalah pemerintah tidak konsisten dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Proses perubahan kurikulum ini justru terlihat tidak terencana dan tidak terstruktur. Akibat perubahan kurikulum di luar RPJMN adalah anggaran yang ikut tidak pasti.
Masalah anggaran ini menjadi kejanggalan ketiga dalam kurikulum 2013 ini. Sudah pernah disebut bahwa anggaran perubahan kurikulum ini tidak pernah sama. Pada paparan pertama kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), pemerintah menyebutkan anggaran kurikulum sebesar Rp 684 miliar. Namun kemudian berubah menjadi Rp 1,4 triliun dan naik kembali menjadi Rp 2,49 triliun.
Kemudian kejanggalan keempat adalah tidak ada evaluasi komprehensif terhadap KTSP yang dapat menjadi landasan adanya perubahan kurikulum ini. Selanjutnya kejanggalan kelima adalah panduan kurikulum yang malah membelenggu kreativitas dan inovasi guru serta penyeragaman konteks lokal.
"Semuanya disediakan pusat. Guru jadi terbatas dalam mengembangkan kreativitas dan konteks lokal kan berbeda tidak bisa diseragamkan," jelas Tari.
Kejanggalan keenam adalan target training master teacher yang terlalu ambisius. Hal ini mengacu pada durasi pelatihan dan jumlah guru yang akan dilatih cukup besar. Kejanggalan ketujuh adalah bahan perubahan kurikulum yang disampaikan pemerintah berbeda-beda.
"Tidak ada dokumen pasti. Pemerintah hanya memperlihatkan powerpoint saja yang terus bisa ditambah jika ada kekurangan. Jadinya dokumen berubah terus tidak pasti," ujar Tari.
Kejanggalan terakhir adalah persiapan buku yang jauh dari selesai. Buku yang disiapkan untuk siswa dan guru baru selesai 50 persen. Bahkan untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) buku yang siap baru buku Sejarah dan Matematika saja.
Minggu, 03 Februari 2013
Saatnya Mengapung Menikmati Cikeas
Sejenak lupakanlah banjir yang membuat Jakarta terasa buram lagi
muram. Air, hujan, dan sungai tak sepantasnya dianggap musuh bersama.
Yuk, ah, nikmati akhir pekan bersantai di dekat sungai. Dengarkan
gemercik suara air, rasakan kesejukan alam sekitarnya.
Lokasi asyik yang dicari-cari itu ternyata tak jauh. Tepatnya di tepi Sungai Cikeas, yaitu di tempat makan unik Eat n Eat Ah-Poong (Pasar Apung) Sentul City, Bogor, 1-1,5 jam berkendara dengan mobil dari pusat Jakarta. Keluar dari Pintu Tol Sentul City, ikuti petunjuk arah hingga sampai di lahan parkir di tempat makan di tepi sungai tepat di samping Ecoartpark.
Sejak dibuka pada Desember 2012, pengunjung Ah-Poong selalu membeludak, khususnya pada hari libur. Sabar saja kalau sedikit sesak saat mencari parkir mobil.
Kalau perut masih bisa diajak kompromi, meninggalkan mobil di area parkir di Mal Belanova yang tak jauh dari pintu tol bisa menjadi pilihan bijak. Dari mal ini, ada akses langsung ke Ah-Poong sembari menyusuri Ecoartpark yang berisi taman-taman dengan tema tertentu. Perjalanan yang cukup memakan waktu tetapi menyenangkan dijamin bakal menambah semangat bersantap lahap.
Jembatan gantung, baik dari Ecoartpark maupun dari lahan parkir di depan Pasar Apung, menjadi sarana bagi pengunjung yang hendak bersantap. Jembatan gantungnya saja sudah membuat pengunjung terpikat. Jembatan seperti ini jelas sulit ditemukan di tempat makan lain di Jakarta dan sekitarnya.
Dari atas jembatan gantung, tempat makan ini langsung mencuri perhatian. Sebuah bangunan terbuka dengan atap berkerangka besi berisi deretan kios berada tepat di tepi Sungai Cikeas. Bendera warna-warni menjulang ke arah sungai menambah kesan semarak.
Di kanan-kiri dan bagian belakang Ah-Poong tampak hijau oleh rimbunnya pohon. Sungai tepat di depan Ah-Poong telah dibenahi. Turap beton membentengi bantaran di sisi kiri dan kanan. Namun, ada ruang mencukupi bagi pengunjung untuk bersantap sambil melihat langsung kondisi sungai tanpa terhalangi.
Kondisi alami Sungai Cikeas masih bisa dilihat dari atas jembatan gantung. Tinggal tengok saja ke arah luar kawasan Ah-Poong. Meski tidak selebar yang di dalam kawasan Ah-Poong, Sungai Cikeas yang melewati Sentul ini tergolong alami terlihat dari rimbun tanaman di tepinya.
Di dalam kawasan Ah-Poong, aliran sungai dikelola baik sehingga sampah dan kotoran lain tidak turut masuk. Pengelola menyiapkan perahu-perahu kayu yang dapat dinaiki pengunjung secara gratis dan dioperasikan oleh petugas khusus.
Terkenang atas suasana pasar apung di Bangkok, Thailand, atau di Vietnam? Suasana yang sama juga membuka ingatan atas pasar apung di Banjarmasin, Kalimantan. Bisa jadi, karena di Ah-Poong menurut rencana juga akan dijajakan sayur-mayur dan buah-buahan menggunakan perahu.
Saatnya makan
Begitu asyiknya menikmati suasana, tak terasa ”gerbong” tengah ternyata sudah meraung-raung minta diisi.
Lagi-lagi harus berlapang hati jika mau bersantap di Ah-Poong saat hari libur. Antrean panjang terjadi hampir di semua gerai makan dan minuman. Menu-menu mulai nasi gudeg, nasi bakar, sampai menu impor seperti bebek peking ada di sini.
”Paling enak, kalau mendung begini, ya soto,” ucap Ridho, salah seorang pengunjung yang langsung menuju kios Soto Mi Bogor di Ah-Poong, Sabtu (19/1).
Namun, berdesak-desakan antre makanan dan cukup berkeringat setelah berkeliling memberikan cukup alasan untuk mencicipi berjenis-jenis es di kios bertajuk bar.ten.der.
Soal es, banyak pengunjung yang terjerat dengan berbagai variasi es serut yang disajikan.
”Saya lupa namanya. Pokoknya menggunung di mangkok dan enak sekali. Warnanya hijau karena memang katanya rasa green tea. Kemudian ada tambahan buah-buahannya,” cerita Asih, pekerja di sebuah sekolah swasta di Jakarta Pusat.
Seusai santap makanan berat, tak ada salahnya memesan kudapan pisang goreng, risoles, tahu, dan banyak lagi dengan secangkir kopi.
Orangtua atau pengasuh bisa membawa anak-anak balita mencoba ayunan dari bambu yang berjajar di bagian belakang tempat makan.
Bersepeda
Menikmati sungai juga tak harus berperahu. Cobalah ke Kanal Timur di Jakarta Timur. Kanal yang memanjang dari Cipinang Besar Selatan di Jalan Basuki Rahmat, Jalan Kolonel Sugiono, Jalan Jenderal Polisi R Sukamto, Pondok Kopi/Malakasari, hingga Marunda telah dilengkapi jalur sepeda dan taman di tepi kanan kirinya.
Di antara Jalan Basuki Rahmat hingga Malakasari, jalur sepeda sudah amat nyaman dilalui. Impian warga Jakarta memiliki sungai yang bersih, lebar, dan tepiannya cukup hijau serta bebas bangunan sedikit banyak terealisasi di Kanal Timur ini.
Tempat lain yang menawarkan sungai sebagai daya tarik wisata adalah Taman Wisata Matahari di kawasan Puncak, Bogor. Berbagai permainan di kolam buatan maupun berperahu di Sungai Ciliwung ditawarkan pengelola. Banyak juga gerai penjual makanan di sini. Taman Wisata Matahari kini menjadi salah satu tempat wisata paling laris di Puncak. Jelas sudah, sungai memang bagian dari kehidupan manusia dan selalu dirindukan.
@KompasTravel
Lokasi asyik yang dicari-cari itu ternyata tak jauh. Tepatnya di tepi Sungai Cikeas, yaitu di tempat makan unik Eat n Eat Ah-Poong (Pasar Apung) Sentul City, Bogor, 1-1,5 jam berkendara dengan mobil dari pusat Jakarta. Keluar dari Pintu Tol Sentul City, ikuti petunjuk arah hingga sampai di lahan parkir di tempat makan di tepi sungai tepat di samping Ecoartpark.
Sejak dibuka pada Desember 2012, pengunjung Ah-Poong selalu membeludak, khususnya pada hari libur. Sabar saja kalau sedikit sesak saat mencari parkir mobil.
Kalau perut masih bisa diajak kompromi, meninggalkan mobil di area parkir di Mal Belanova yang tak jauh dari pintu tol bisa menjadi pilihan bijak. Dari mal ini, ada akses langsung ke Ah-Poong sembari menyusuri Ecoartpark yang berisi taman-taman dengan tema tertentu. Perjalanan yang cukup memakan waktu tetapi menyenangkan dijamin bakal menambah semangat bersantap lahap.
Jembatan gantung, baik dari Ecoartpark maupun dari lahan parkir di depan Pasar Apung, menjadi sarana bagi pengunjung yang hendak bersantap. Jembatan gantungnya saja sudah membuat pengunjung terpikat. Jembatan seperti ini jelas sulit ditemukan di tempat makan lain di Jakarta dan sekitarnya.
Dari atas jembatan gantung, tempat makan ini langsung mencuri perhatian. Sebuah bangunan terbuka dengan atap berkerangka besi berisi deretan kios berada tepat di tepi Sungai Cikeas. Bendera warna-warni menjulang ke arah sungai menambah kesan semarak.
Di kanan-kiri dan bagian belakang Ah-Poong tampak hijau oleh rimbunnya pohon. Sungai tepat di depan Ah-Poong telah dibenahi. Turap beton membentengi bantaran di sisi kiri dan kanan. Namun, ada ruang mencukupi bagi pengunjung untuk bersantap sambil melihat langsung kondisi sungai tanpa terhalangi.
Kondisi alami Sungai Cikeas masih bisa dilihat dari atas jembatan gantung. Tinggal tengok saja ke arah luar kawasan Ah-Poong. Meski tidak selebar yang di dalam kawasan Ah-Poong, Sungai Cikeas yang melewati Sentul ini tergolong alami terlihat dari rimbun tanaman di tepinya.
Di dalam kawasan Ah-Poong, aliran sungai dikelola baik sehingga sampah dan kotoran lain tidak turut masuk. Pengelola menyiapkan perahu-perahu kayu yang dapat dinaiki pengunjung secara gratis dan dioperasikan oleh petugas khusus.
Terkenang atas suasana pasar apung di Bangkok, Thailand, atau di Vietnam? Suasana yang sama juga membuka ingatan atas pasar apung di Banjarmasin, Kalimantan. Bisa jadi, karena di Ah-Poong menurut rencana juga akan dijajakan sayur-mayur dan buah-buahan menggunakan perahu.
Saatnya makan
Begitu asyiknya menikmati suasana, tak terasa ”gerbong” tengah ternyata sudah meraung-raung minta diisi.
Lagi-lagi harus berlapang hati jika mau bersantap di Ah-Poong saat hari libur. Antrean panjang terjadi hampir di semua gerai makan dan minuman. Menu-menu mulai nasi gudeg, nasi bakar, sampai menu impor seperti bebek peking ada di sini.
”Paling enak, kalau mendung begini, ya soto,” ucap Ridho, salah seorang pengunjung yang langsung menuju kios Soto Mi Bogor di Ah-Poong, Sabtu (19/1).
Namun, berdesak-desakan antre makanan dan cukup berkeringat setelah berkeliling memberikan cukup alasan untuk mencicipi berjenis-jenis es di kios bertajuk bar.ten.der.
Soal es, banyak pengunjung yang terjerat dengan berbagai variasi es serut yang disajikan.
”Saya lupa namanya. Pokoknya menggunung di mangkok dan enak sekali. Warnanya hijau karena memang katanya rasa green tea. Kemudian ada tambahan buah-buahannya,” cerita Asih, pekerja di sebuah sekolah swasta di Jakarta Pusat.
Seusai santap makanan berat, tak ada salahnya memesan kudapan pisang goreng, risoles, tahu, dan banyak lagi dengan secangkir kopi.
Orangtua atau pengasuh bisa membawa anak-anak balita mencoba ayunan dari bambu yang berjajar di bagian belakang tempat makan.
Bersepeda
Menikmati sungai juga tak harus berperahu. Cobalah ke Kanal Timur di Jakarta Timur. Kanal yang memanjang dari Cipinang Besar Selatan di Jalan Basuki Rahmat, Jalan Kolonel Sugiono, Jalan Jenderal Polisi R Sukamto, Pondok Kopi/Malakasari, hingga Marunda telah dilengkapi jalur sepeda dan taman di tepi kanan kirinya.
Di antara Jalan Basuki Rahmat hingga Malakasari, jalur sepeda sudah amat nyaman dilalui. Impian warga Jakarta memiliki sungai yang bersih, lebar, dan tepiannya cukup hijau serta bebas bangunan sedikit banyak terealisasi di Kanal Timur ini.
Tempat lain yang menawarkan sungai sebagai daya tarik wisata adalah Taman Wisata Matahari di kawasan Puncak, Bogor. Berbagai permainan di kolam buatan maupun berperahu di Sungai Ciliwung ditawarkan pengelola. Banyak juga gerai penjual makanan di sini. Taman Wisata Matahari kini menjadi salah satu tempat wisata paling laris di Puncak. Jelas sudah, sungai memang bagian dari kehidupan manusia dan selalu dirindukan.
@KompasTravel
Minggu, 13 Januari 2013
RSBI Menjadi Sekolah Unggulan
Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) yang ada
di sejumlah daerah akan berubah menjadi sekolah unggulan. Sekolah ini
menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain dari sisi kualitas dan
penyediaan sarana, tetapi bisa diakses siapa pun dan tidak dipungut
biaya.
Kebijakan ini dilakukan setelah Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan bahwa Pasal 50 Ayat (3) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bertentangan dengan konstitusi.
Di Sulawesi Selatan, misalnya, 52 sekolah berstatus Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) akan menjadi sekolah unggulan yang terbuka bagi semua lapisan masyarakat. Alokasi kursi 20 persen untuk siswa miskin akan dihapus dan sekolah tidak boleh lagi melakukan pungutan. Biaya penyelenggaraan sekolah unggulan akan bersumber dari dana bantuan operasional sekolah (BOS) serta subsidi dari pemerintah daerah.
”Selama ini sekolah RSBI di Makassar mendapat bantuan dana Rp 90 juta setahun dari APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah). Alokasi dana ini nantinya untuk sekolah-sekolah unggulan,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar Mahmud BM.
Di Kalimantan Selatan, 21 sekolah berstatus RSBI akan berubah menjadi sekolah reguler. ”Sekolah tidak boleh lagi melakukan pungutan,” kata Gubernur Kalsel Rudy Ariffin.
Di Bandung, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Wahyudin Zarkasyi menegaskan, setelah tidak berstatus RSBI, sekolah tidak boleh lagi memungut dana dari masyarakat.
Di Kota Tangerang, Banten, meski status RSBI dihapus, sarana di sekolah eks RSBI akan dijadikan Pemerintah Kota Tangerang sebagai standar sekolah lainnya. ”Nantinya tak boleh ada lagi sekolah favorit. Kualitas semua sekolah sama di tiap kecamatan,” kata Wali Kota Tangerang Wahidin Halim.
Di Surabaya, Pemerintah Kota Surabaya membebaskan biaya pendidikan di semua jenjang pendidikan mulai dari SD hingga SMA/SMK, termasuk RSBI.
”Karena itu, meski sudah tidak menjadi RSBI, kualitas sekolah tidak boleh turun,” kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Di Jawa Timur, terdapat 198 RSBI mulai dari SD, SMP, hingga SMA/SMK. Sebanyak 182 guru mendapat beasiswa S-2 dari APBD Jatim. ”Kami alokasikan anggaran Rp 18 miliar bagi guru yang akan mengambil S-2,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jatim Harun.
Jadikan standar
Di sejumlah daerah, seperti Solo, Kupang, Tegal, dan Gresik, kepala dinas pendidikan setempat masih menunggu petunjuk dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) soal penanganan tindak lanjut sekolah-sekolah berstatus RSBI.
Lody Paat, Koordinator Koalisi Pendidikan Masyarakat yang menggugat keberadaan RSBI ke MK, menegaskan, masyarakat tidak membutuhkan sekolah unggulan untuk menjamin mutu pendidikan. ”Dengan memenuhi delapan standar nasional pendidikan, mutu pendidikan di negeri ini bisa terwujud,” tutur Lody.
Adapun Ketua Komisi X DPR Agus Hermanto mengatakan, setelah RSBI dibubarkan, Kemdikbud harus menyusun rencana guna meningkatkan kualitas pendidikan secara merata.
Menurut Febri Hendri, peneliti Indonesia Corruption Watch, mengatakan, rencana perubahan RSBI menjadi sekolah berkategori mandiri ataupun dengan program hibah kompetisi dinilai sebagai upaya ”ganti baju” RSBI.
Sementara Bambang Wisudo dari Sekolah Tanpa Batas mengatakan, kebijakan pendidikan nasional yang dibuat pemerintah, seperti ujian nasional, badan hukum pendidikan, dan RSBI, terbukti menuai masalah.
HAR Tilaar, Guru Besar Emeritus Universitas Negeri Jakarta, mengatakan, pemerintah harus serius memikirkan strategi untuk mengembangkan sekolah eks RSBI yang memang dulunya sekolah unggulan di seluruh Indonesia. Layanan pendidikan di sekolah eks RSBI bisa menjadi model proses pembelajaran bermutu yang perlu dikembangkan ke sekolah lainnya.
Kebijakan ini dilakukan setelah Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan bahwa Pasal 50 Ayat (3) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bertentangan dengan konstitusi.
Di Sulawesi Selatan, misalnya, 52 sekolah berstatus Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) akan menjadi sekolah unggulan yang terbuka bagi semua lapisan masyarakat. Alokasi kursi 20 persen untuk siswa miskin akan dihapus dan sekolah tidak boleh lagi melakukan pungutan. Biaya penyelenggaraan sekolah unggulan akan bersumber dari dana bantuan operasional sekolah (BOS) serta subsidi dari pemerintah daerah.
”Selama ini sekolah RSBI di Makassar mendapat bantuan dana Rp 90 juta setahun dari APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah). Alokasi dana ini nantinya untuk sekolah-sekolah unggulan,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar Mahmud BM.
Di Kalimantan Selatan, 21 sekolah berstatus RSBI akan berubah menjadi sekolah reguler. ”Sekolah tidak boleh lagi melakukan pungutan,” kata Gubernur Kalsel Rudy Ariffin.
Di Bandung, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Wahyudin Zarkasyi menegaskan, setelah tidak berstatus RSBI, sekolah tidak boleh lagi memungut dana dari masyarakat.
Di Kota Tangerang, Banten, meski status RSBI dihapus, sarana di sekolah eks RSBI akan dijadikan Pemerintah Kota Tangerang sebagai standar sekolah lainnya. ”Nantinya tak boleh ada lagi sekolah favorit. Kualitas semua sekolah sama di tiap kecamatan,” kata Wali Kota Tangerang Wahidin Halim.
Di Surabaya, Pemerintah Kota Surabaya membebaskan biaya pendidikan di semua jenjang pendidikan mulai dari SD hingga SMA/SMK, termasuk RSBI.
”Karena itu, meski sudah tidak menjadi RSBI, kualitas sekolah tidak boleh turun,” kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Di Jawa Timur, terdapat 198 RSBI mulai dari SD, SMP, hingga SMA/SMK. Sebanyak 182 guru mendapat beasiswa S-2 dari APBD Jatim. ”Kami alokasikan anggaran Rp 18 miliar bagi guru yang akan mengambil S-2,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jatim Harun.
Jadikan standar
Di sejumlah daerah, seperti Solo, Kupang, Tegal, dan Gresik, kepala dinas pendidikan setempat masih menunggu petunjuk dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) soal penanganan tindak lanjut sekolah-sekolah berstatus RSBI.
Lody Paat, Koordinator Koalisi Pendidikan Masyarakat yang menggugat keberadaan RSBI ke MK, menegaskan, masyarakat tidak membutuhkan sekolah unggulan untuk menjamin mutu pendidikan. ”Dengan memenuhi delapan standar nasional pendidikan, mutu pendidikan di negeri ini bisa terwujud,” tutur Lody.
Adapun Ketua Komisi X DPR Agus Hermanto mengatakan, setelah RSBI dibubarkan, Kemdikbud harus menyusun rencana guna meningkatkan kualitas pendidikan secara merata.
Menurut Febri Hendri, peneliti Indonesia Corruption Watch, mengatakan, rencana perubahan RSBI menjadi sekolah berkategori mandiri ataupun dengan program hibah kompetisi dinilai sebagai upaya ”ganti baju” RSBI.
Sementara Bambang Wisudo dari Sekolah Tanpa Batas mengatakan, kebijakan pendidikan nasional yang dibuat pemerintah, seperti ujian nasional, badan hukum pendidikan, dan RSBI, terbukti menuai masalah.
HAR Tilaar, Guru Besar Emeritus Universitas Negeri Jakarta, mengatakan, pemerintah harus serius memikirkan strategi untuk mengembangkan sekolah eks RSBI yang memang dulunya sekolah unggulan di seluruh Indonesia. Layanan pendidikan di sekolah eks RSBI bisa menjadi model proses pembelajaran bermutu yang perlu dikembangkan ke sekolah lainnya.
Rasa Unik Colenak dan Uli Bakar
Bandung terkenal dengan beragam kulinernya yang mampu membuat siapa pun ketagihan untuk datang lagi dan lagi. Salah satu kuliner unik yang bisa kita temui di Bandung adalah colenak.
Colenak tenar pula disebut tape bakar. Dalam bahasa Sunda, tape disebut peuyeum. Colenak disajikan dengan siraman gula jawa cair dicampur dengan kelapa yang diserut.
Banyak tempat di Bandung menjual jajanan colenak ini. Salah satunya bisa Anda temukan di Pasar Lembang, Jalan Raya Lembang.
Salah satu penjualnya, Dindin, mengaku telah menjual colenak secara turun-temurun. Ia membandrol sepotong colenak dengan harga Rp 5.000.
Sebelum disajikan kepada pembeli, colenak berbentuk tape berwarna kuning. Tape dibakar selama sekitar lima menit atau lamanya sesuai dengan permintaan pembeli. Pembeli pun dapat melihat langsung proses pembakaran di tempat.
Selain tape, ada juga uli bakar. Uli terbuat dari ketan. Agar menambah cita rasa, uli disiram dengan sambal kacang, sambal oncom, ataupun serundeng. Pembeli bisa memilih salah satunya atau bisa mencampur uli dengan ketiganya.
Tekstur lembut dan rasa tape berpadu apik dengan manisnya gula cair. Sementara gurihnya uli semakin diperkuat dengan sambal oncom. Walaupun hanya makan sepotong, lumayan mengenyangkan. Satu hal yang pasti, rasanya membuat ketagihan!
Colenak tenar pula disebut tape bakar. Dalam bahasa Sunda, tape disebut peuyeum. Colenak disajikan dengan siraman gula jawa cair dicampur dengan kelapa yang diserut.
Banyak tempat di Bandung menjual jajanan colenak ini. Salah satunya bisa Anda temukan di Pasar Lembang, Jalan Raya Lembang.
Salah satu penjualnya, Dindin, mengaku telah menjual colenak secara turun-temurun. Ia membandrol sepotong colenak dengan harga Rp 5.000.
Sebelum disajikan kepada pembeli, colenak berbentuk tape berwarna kuning. Tape dibakar selama sekitar lima menit atau lamanya sesuai dengan permintaan pembeli. Pembeli pun dapat melihat langsung proses pembakaran di tempat.
Selain tape, ada juga uli bakar. Uli terbuat dari ketan. Agar menambah cita rasa, uli disiram dengan sambal kacang, sambal oncom, ataupun serundeng. Pembeli bisa memilih salah satunya atau bisa mencampur uli dengan ketiganya.
Tekstur lembut dan rasa tape berpadu apik dengan manisnya gula cair. Sementara gurihnya uli semakin diperkuat dengan sambal oncom. Walaupun hanya makan sepotong, lumayan mengenyangkan. Satu hal yang pasti, rasanya membuat ketagihan!
Langganan:
Postingan (Atom)