Saya berkeliling menyambangi kampus-kampus, mendatangi mahasiswa, sekedar untuk menyampaikan pesan sederhana ini. You are the captain of your life.
Kau adalah kapten dalam kapal kehidupanmu. Kau sedang menjalani hidupmu sendiri. Kau hidup untuk dirimu. Kau bukan anak buah kapal dalam kehidupan orang lain, yang tugasnya hanya membantu di kapal itu. Kau juga bukan penumpang dalam hidup orang lain.
Kau adalah kapten kapalmu. Kau yang menetapkan tujuan, lalu kau pula yang mengemudikannya menuju kepada tujuan itu. Kalau kau sampai, kaulah yang menikmatinya. Kalau kau tenggelam, matilah kau.
Kau harus menetapkan tujuan, lalu membawa kapalmu menujunya. Sayang sekali, ada begitu banyak anak muda yang tidak punya tujuan. Ia adalah kapten kapal hanyut, hanya terombang ambing di tengah laut.
Ke mana pun haluan kapalnya menghadap, itu ditentukan oleh ombak dan angin, bukan oleh kapten. Kalaupun ia sampai ke suatu tempat, ia tidak sampai ke tujuan, melainkan terdampar saja. Mungkin tempat itu bagus, mungkin pula buruk. Ia menerima saja, tak memilih.
Ada yang menetapkan tujuan, tapi tak menyiapkan bekal untuk berlayar. Ia bahkan tak membekali dirinya dengan peta, sehingga akhirnya sama saja dengan orang yang berlayar tanpa tujuan. Ada pula yang tak terampil mengendalikan kapal. Ia pun gagal mencapai tujuan.
Tak sedikit yang mengeluh karena terpaan ombak, padahal ombaknya kecil saja. Inilah laut kehidupan, memanglah ia berombak. Tak patut seorang kapten mengeluh, meski diterpa badai sekalipun. Kau tak mungkin menuntut badai yang menghalangimu mencapai tujuan.
Banyak pula yang menyerah, memilih untuk terdampar di mana saja. Kemudian diam di situ, atau berlayar lagi, tanpa tujuan. Tidak sedikit yang mati tenggelam, sia-sia.
Kau adalah kapten dalam kapal kehidupanmu. Tetapkan tujuanmu. Pelajari peta jalan menujunya. Cari tahu bekal apa yang diperlukan untuk mencapainya. Tempuhlah jalan itu. Kendalikan hidupmu agar tetap di jalan itu. Hadapi semua rintangan yang menghalang. Yakinlah, semua akan bisa kau lewati.
Tetapkanlah tujuanmu. Jangan biarkan orang lain menetapkan tujuan. Jangan biarkan orang lain memerintahmu dalam kapalmu sendiri. Karena engkau adalah kapten dalam kapal kehidupanmu sendiri.
Oleh: Hasanudin Abdurakhman