KULINER dari daging belut memang belum populer.
Tapi, bukan berarti hidangan dari ikan bertubuh panjang seperti ular dan
licin itu tak bisa disulap menjadi sajian nan nikmat. Misalnya, sambal
belut dan belut goreng.
Penasaran, dong, ingin mencicipi? Nah, kalau Anda sedang berlibur
atau bertugas ke Yogyakarta, jangan lupa mampir ke Warung Sambel Welut
Pak Sabar. Kedai milik Sabar yang berdiri tahun 1996 silam ini terletak
di Jalan Imogiri Barat KM 6 Dokaran, Banguntapan, Kabupaten Bantul.
Tak terlalu sulit menemukan kedai yang buka dari jam 10 pagi sampai
10 malam ini. Dari pusat Kota Yogyakarta, arahkan saja kendaraan Anda ke
selatan menuju Pojok Benteng Timur. Jika datang dari Jalan Brigjen
Katamso, belokkan kendaraan Anda ke kiri. Di pertigaan pertama, belok
kanan masuk ke Jalan Sisingamangaraja. Susuri jalan ini hingga bertemu
Jalan Lingkar alias Ringroad Selatan.
Dari situ, Anda masih harus berjalan lurus ke selatan sekitar 1,5
kilometer. Lalu, belokkan kendaraan Anda masuk ke gang keempat yang
berada di sisi kiri. Setelah menyeberang jembatan, Anda akan menemukan
papan nama bertuliskan Warung Sambel Welut Pak Sabar di dekat masjid
yang ada di sebelah kanan jalan. Kedai tersebut agak menjorok ke dalam,
tak jauh dari masjid.
Bangunan kedai ini sebetulnya biasa saja, jauh dari kesan mewah.
Dindingnya terbuat dari kayu dan bambu. Di dalam kedai, tersedia belasan
kursi dan meja panjang yang bisa menampung pengunjung lebih dari 50
orang. Meski sederhana dan letaknya agak terpelosok, dari pigura foto
yang terpajang di dinding, Anda bisa tahu, tak sedikit selebritas yang
pernah singgah ke kedai ini.
Sesuai namanya, hidangan favorit kedai ini adalah sambal belut.
Tentu, tak lengkap menikmati sambal belut tanpa belut goreng ataupun
oseng belut cabai hijau. Dan, Sabar mematok harga hidangan bukan dalam
satuan porsi, melainkan dalam satuan kilogram bobot belut hidup. Untuk
semua hidangan, harganya sebesar Rp 75.000 sekilogram.
Cuma, Anda tak harus memesan satu hidangan hingga satu kilogram, lo.
Kalau cuma berdua, Anda bisa, kok, memesan sambal belut satu porsi yang
biasanya dibuat dari tiga ons belut. Namun, khusus oseng belut, Anda
harus memesan minimal 0,5 kg belut.
Pakai tungku kayu
Setelah memesan, Anda harus rela menunggu cukup lama. Maklum, belut
yang dihidangkan di kedai ini merupakan belut segar. Setelah Anda
memesan, barulah Sabar mengolah belut yang masih hidup untuk dijadikan
hidangan spesial sesuai pesanan. Tapi, kalau tak ingin menunggu terlalu
lama, Sabar menyarankan, Anda memesan lewat telepon terlebih dahulu.
Soalnya, “Kalau sedang ramai, pengunjung bisa menunggu hingga dua jam,”
ungkap Sabar.
Setelah matang, sambal belut bersama belut goreng dan oseng belut
yang masih hangat bakal tersaji di meja, ditemani lalap mentimun, daun
kemangi, dan daun bayam rebus. Oseng belut yang bertabur potongan tomat
dan sayuran tampak menarik. Namun, belut gorengnya juga tak kalah
menggoda.
Tentu saja, yang pertama mesti dinikmati adalah menu andalan racikan
Sabar: sambal belut. Warna hidangannya memang tampak pucat, meski
berhias gerusan cabai merah dan cabai hijau. Namun, saat sampai di
mulut, rasanya sungguh menggugah selera.
Rasa gurih dari daging belut berpadu dengan rasa pedas nan segar.
Sangat nikmat disantap bersama nasi yang masih hangat. Mantap. Oh, iya,
Anda bisa memesan tingkat kepedasan sambal belut sesuai selera.
Sebetulnya, Sabar menjelaskan, bumbu sambal belut buatannya biasa
saja, lantaran terbuat dari bawang, garam, cabai. Yang bikin istimewa,
Sabar menambahkan kencur untuk menghasilkan aroma dan rasa yang segar.
Selain itu, proses memasaknya juga beda. Pertama-tama belut digoreng
setengah matang lalu diambil dagingnya. Kemudian, daging belut ditumbuk
bersama bumbu. “Kalau orang lain, daging tidak dipisah sehingga tulang
belut ikut ditumbuk,” katanya.
Tentu, sayang membiarkan belut goreng tergeletak begitu saja.
Apalagi, dagingnya begitu empuk. Rasanya gurih dan nikmat. Cocok menjadi
teman sambal belut. Daging belut goreng itu juga tak bau amis karena
Sabar menambahkan kunyit ke dalam bumbunya.
Oseng belut bikinan Sabar juga tak kalah nikmat. Perpaduan rasa gurih
dan manis yang menyegarkan bakal memanjakan lidah Anda. Oh, iya, semua
hidangan racikan Sabar dimasak menggunakan tungku kayu. Cara ini sengaja
dipilih Sabar agar hidangannya menghasilkan rasa yang lebih nikmat dan
bebas dari bau minyak.
Untuk teman makan, ada teh manis dengan gula batu yang bakal
menyegarkan kerongkongan Anda. Jadi, silakan mampir ke kedai ini saat
Anda pergi ke Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar