Sabtu, 31 Maret 2012

Universitas Gadjah Mada Yogyakarta meluncurkan mobil listrik rendah emisi sebagai sarana transportasi di lingkungan kampus. Dengan mobil ini diharapkan kampus UGM akan menjadi kampus educopolis yang terbebas dari polusi udara dan kebisingan.
Dr Jayan Sentanuhady, koordinator program mobil listrik rendah emisi U
GM, mengatakan, mobil ini telah dikembangkan sejak tahun 2011 lalu. Mobil listrik rendah emisi yang saat ini diluncurkan berkapasitas 4-8 penumpang dan akan terus ditingkatkan menjadi berkapasitas 22 penumpang pada tahun 2014 mendatang.
"Pada tahap awal pengembangan mobil ini berbasis reserve engineering dan didesain oleh tim Semar UGM. Kandungan komponen lokal mobil ini mencapai 50 persen dan akan terus ditingkatkan," kata Jayan dalam acara peluncuran, Rabu (28/3/2012).
Lebih lanjut, Jayan mengatakan, pada pengembangan berikutnya diharapkan kandungan komponen lokalnya mencapai 70 persen, dan teknologi yang dikembangkan adalah teknologi hibrida dengan baterai sebagai penggerak utama primer, serta solar sel dan CNG dedicated engine sebagai penggerak utama sekunder.
"Sistem transportasi hemat energi ini diharapkan dapat menjadi model untuk dikembangkan pada skala nasional. Sementara ini UGM baru membuat satu mobil, tapi teknologinya sudah kita kuasai. Mobil ini akan digunakan di lingkungan UGM, bagi para tamu UGM atau warga UGM yang membutuhkan," lanjut Jayan.
Di UGM sendiri saat ini hampir 30.000 kendaraan bermotor keluar masuk kampus setiap harinya. Hal itu menyebabkan kenyamanan belajar mengajar di kampus tidak maksimal akan polusi udara dan kebisingan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar